Petugas PDAM Tabanan sedang melakukan pembersihan pipa agar kondisi aliran air bisa lebih optimal. (BP/istimewa)

TABANAN, BALIPOST.com – Perumda Tirta Amerta Buana/ PDAM Tabanan berencana melakukan flushing jaringan air perpipaan skala besar. Langkah ini dilakukan untuk menjaga kualitas air agar tetap jernih dan layak konsumsi, sekaligus mengantisipasi musim hujan dan potensi cuaca ekstrem yang diperkirakan berlangsung hingga Februari 2026.

Plt. Kabag Langganan Tirta Amerta Buana Tabanan, I Made Pande Suardika, mengatakan kegiatan flushing skala besar ini merupakan bagian dari upaya rutin yang ditingkatkan intensitasnya di musim penghujan. Dimana flushing membantu membersihkan kotoran, endapan, dan sedimentasi yang terakumulasi di dalam pipa. Selain juga akan melakukan koordinasi dengan petugas lapangan agar setiap gangguan di jaringan distribusi dapat segera ditangani.

Baca juga:  Tim Gabungan Jaring Penduduk Non Permanen di Desa Pejeng

“Petugas kami selalu siaga di lapangan. Setiap ada laporan penyumbatan atau gangguan, langsung dilakukan pembersihan agar distribusi air ke pelanggan tidak terganggu,” ujarnya, Rabu (12/11).

Ia menjelaskan, dalam satu unit layanan terdapat sekitar 15–20 personel teknis, termasuk operator dan tim lapangan. “Musim hujan belakangan ini belum ditemukan adanya gangguan signifikan, kalau pun ada, biasanya hanya air keruh, tapi langsung bisa kami atasi,” imbuhnya.

Baca juga:  Segini, Anggaran Pembangunan Jembatan Desa Buana Giri

Ditambahkan Kasubag Humas Perumda Tirta Amerta Buana, I Putu Wahyu Untung Suardana, flushing skala besar dilakukan sesuai arahan direksi untuk menjaga kualitas air baku. “Selain pembersihan rutin dua sampai tiga kali seminggu di titik-titik ujung pelayanan, kali ini kami lakukan pembersihan menyeluruh dengan waktu yang lebih panjang dan fokus pada pengurasan endapan di dalam pipa,” jelasnya.

Tentunya pembersihan besar ini dilaksanakan malam hari agar tidak mengganggu pelayanan kepada pelanggan. Upaya tersebut sekaligus menjadi langkah mitigasi terhadap potensi gangguan akibat curah hujan tinggi. “Tujuannya meminimalkan risiko kekeruhan dan memastikan pelayanan air tetap lancar,” kata Wahyu.

Baca juga:  Ini, 12 Zona Musim di Bali Diperkirakan Alami Musim Hujan Lebih Awal

Selain menjaga kualitas air, pihaknya juga menyiapkan langkah antisipatif menjelang Hari Raya Galungan dan Kuningan. Permintaan air bersih diperkirakan meningkat sekitar 25 persen karena banyak warga yang mudik dan beraktivitas di kampung halaman. “Jelang hari raya kami sudah melakukan step test pencarian kebocoran dua kali seminggu, agar debit air tetap terjaga. Petugas juga siaga di lapangan untuk memastikan distribusi berjalan lancar,” pungkasnya. (Puspawati/balipost)

 

BAGIKAN