
SINGARAJA, BALIPOST.com – Jumlah penyuluh Keluarga Berencana (KB) di Kabupaten Buleleng jauh dari kata ideal. Dengan wilayah yang mencakup seperempat luas Pulau Bali dan memiliki 148 desa/kelurahan, Buleleng hanya diperkuat 56 penyuluh KB. Kondisi ini membuat satu penyuluh harus menangani 2 hingga 5 desa sekaligus.
Ketua Umum DPC Ikatan Penyuluh KB (IPeKB) Kabupaten Buleleng, Nyoman Yudi Astana, mengungkapkan kondisi tersebut di sela Musyawarah Cabang Luar Biasa IPeKB di Lovina, Senin (10/11).
Ia menegaskan bahwa idealnya setiap desa atau kelurahan memiliki satu penyuluh KB agar program keluarga berencana berjalan optimal.
Dengan 148 desa dan kelurahan, banyak penyuluh kami memegang 2 sampai 5 desa. Ini jelas berdampak pada efektivitas kerja karena beban bertambah. “Nah ini ironis sekali, sementara kita dulu ketika ada tenaga kontrak itu terkaper bisa semua Desa / Kelurahan,”jelasnya.
Yudi juga menyebut situasi ini dikarenakan sebelumnya, ketika masih ada tenaga kontrak, seluruh desa dapat tercover oleh penyuluh KB. Namun pada rekrutmen P3K tahun 2023, banyak putra daerah Buleleng justru ditempatkan di wilayah lain.
Lebih jauh, Yudi menjelaskan bahwa tugas penyuluh KB saat ini bukan sekadar mengampanyekan penggunaan alat kontrasepsi, tetapi mengedukasi masyarakat mengenai perencanaan keluarga dan pembentukan keluarga berkualitas, termasuk aspek pola asuh dan ketahanan keluarga.
“Nah ini perkembangan-perkembangan ini ini sebenarnya secara tidak langsung memang sudah diaplikasikan di masyarakat. Hanya saja secara teori itu mungkin masyarakat belum memahami,”jelasnya.
Sementara itu, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (P2KBP3A) Buleleng, Made Supartawan, mengatakan bahwa pihaknya belum dapat menambah formasi penyuluh. Solusi sementara yang dilakukan yaitu kolaborasi lintas sektor.
“Dengan keterbatasan SDM, pola yang memungkinkan adalah kolaboratif. Jika kami bergabung dengan PMD, bisa memanfaatkan kader desa dan posyandu,” jelasnya. (Yudha/balipost)










