
DENPASAR, BALIPOST.com – Sanur Village Festival (SVF) akan kembali hadir tahun ini yang digelar pada 7-9 November mendatang di Muntig Siokan, Pantai Mertasari Sanur. Beragam kegiatan terutama bernuansa tradisional seperti ada Lomba Ngelawar diyakini mampu mendorong geliat pariwisata, baik lokal, domestik hingga mancanegara khususnya di Sanur dan Denpasar.
Hal tersebut tertuang saat Pres Conference di Santrian Art Gallery, Hotel Griya Santrian Sanur, Senin (3/11).
Ketua Yayasan Pembangunan Sanur (YPS), Ida Bagus Gede Sidharta Putra , mengatakan, festival tahunan yang menjadi ikon kawasan pesisir Kota Denpasar ini diharapkan mampu menarik kunjungan wisatawan sekaligus memperkenalkan berbagai potensi Sanur.
“Tujuan festival ini agar orang datang menikmati Sanur Festival sekaligus mengenal destinasi lain di sekitarnya,” ujarnya.
Banyak wisatawan terutama mancanegara, kata Gusde panggilan akrabnya, yang sudah mempertanyakan penyelenggaraan event tahunan ini. Demikian dia mengklaim lama menginap wisatawan dengan adanya event ini cukup tinggi. Untuk wisatawan Asutralia misalnya dengan lama menginap 6-7 hari dan wisatawan Eropa dengan lama menginap 10-12 hari.
SVF ke-18 ini mengangkat tema “Guna Dusun” dengan makna mendalam tentang pengabdian diri dan pemanfaatan ilmu pengetahuan bagi masyarakat luas. Festival ini dirancang untuk memadukan keindahan budaya Bali dengan semangat kebersamaan melalui musik, kuliner, seni, budaya, dangaya hidup berkelanjutan.
Gusde Sidharta berharap, pengangkatan tema Guna Dusun dalam Sanur Festival ke 18 ini tahun ini dapat menginspirasi masyarakat untuk terus berkarya dan menjaga keseimbangan antara adat, budaya, dan pariwisata.
“Semoga nilai-nilai ini bisa memberi manfaat dan kemakmuran bagi masyarakat Sanur dan Bali pada umumnya,” ungkapnya.
Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya yang berlangsung lima hari, Sanur Village Festival ke- 18 tahun 2025 ini hanya digelar selama tiga hari, terpusat di Muntig Siokan, Pantai Mertasari. Meski lebih singkat, rangkaian acara tetap beragam dan sarat makna.
Tahun ini SVF menargetkan 50 ribu kunjungan selama tiga hari dengan tidak dikenakan biaya masuk. Pria asli Sanur ini menekankan jika tahun ini pihaknya lebih menekankan kenyamanan tidak hanya mengajar angka.
SVF 2025 menghadirkan berbagai kegiatan yang menyemarakkan festival, seperti festival kuliner, seperti lomba ngelawar dengan tema laut Sanur, lomba barista, fruit carving, dan yang tidak kalah menariknya SVF 2025 ini ada Sanfest Sandikala Run.
Sementara pertunjukan musik, dan seni budaya akan ada penampilan dari musisi lokal dan nasional, termasuk , Navicula dan Sandrina Malakian, Gugun Blues Shelter, Pongki Barata feat Fatur hingga Yovie&Nuno.
“Kami juga menjajaki olahraga yang sedang populer seperti padel, serta menghadirkan seni instalasi dan lomba fotografi,” jelasnya.
Sidharta menambahkan, Sanur Village Festival ke- 18 bukan sekadar ajang hiburan, tetapi juga wadah kreatif dan refleksi nilai-nilai sosial, budaya, serta lingkungan. Ia berharap penyelenggaraan tahun ini kembali menegaskan peran Sanur sebagai destinasi aman, kreatif, dan inspiratif. (Widi Astuti/balipost)










