
BANGLI, BALIPOST.com – Pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Bangli hingga kini berjalan aman tanpa temuan kasus masalah kesehatan. Namun demikian, program nasional ini belum berjalan secara merata. Saat ini di Bangli baru tersedia 10 unit Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dari total kebutuhan 18 unit.
Sekretaris Daerah (Sekda) Bangli yang juga Ketua Satgas Percepatan Penyelenggaraan Program MBG, I Dewa Bagus Riana Putra mengatakan, kolaborasi intensif antara Satgas dengan pihak terkait terus dilakukan, dari pengawasan bahan baku hingga penyajian makanan, untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan seperti keracunan.
“Hingga kini, program MBG di Bangli yang sudah berjalan di beberapa kecamatan dilaporkan belum ditemukan kasus masalah kesehatan akibat konsumsi makanan,” katanya dalam Rapat Monitoring dan Evaluasi (Monev) yang dipimpinnya, Jumat (31/10) lalu.
Kepala Dinas Kesehatan dr. I Nyoman Arsana, selaku Sekretaris Satgas MBG mengatakan bahwa hasil pengawasan gizi dan kesehatan menunjukkan menu yang disajikan aman dan sehat.
Arsana juga memaparkan kebutuhan mendesak untuk pembangunan total 18 unit SPPG atau dapur umum di Bangli. Disebutkan bahwa saat ini, sudah tersedia 10 unit di tiga kecamatan yakni Bangli, Tembuku, dan Susut. Masih dibutuhkan pembangunan mendesak sebanyak 8 unit SPPG baru untuk di wilayah Kecamatan Kintamani, yang hingga kini masih nihil unit SPPG beroperasi.
Rapat monitoring dan evaluasi tersebut digelar untuk memastikan Program MBG di Bangli berjalan sesuai standar gizi dan keamanan pangan demi mewujudkan generasi muda yang sehat dan berkualitas. Dalam rapat itu 9 Kepala SPPG menerima serifikat Laik Higiene Sanitasi. Rinciannya 3 SPPG Kecamatan Tembuku, 4 SPPG Kecamatan Bangli, 2 SPPG Kecamatan Susut. (Dayu Swasrina/balipost)










