
MANGUPURA, BALIPOST.com – Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Republik Indonesia, Meutya Viada Hafid melakukan kunjungan kerja ke Kantor Cabang Pembantu (KCP) Pos Indonesia Blahkiuh, Kabupaten Badung, Minggu (2/11).
Kunjungan ini bertujuan memeriksa kesiapan Layanan Pos Universal (LPU) dalam menyalurkan bantuan sosial (bansos) kepada masyarakat penerima manfaat sekaligus menyerahkan bantuan bagi pelaku UMKM.
Dalam kesempatan tersebut, Meutya menegaskan pentingnya memastikan agar seluruh bantuan tepat sasaran dan benar-benar sampai kepada yang berhak.
“Seluruh yang berhak untuk dapat, harus sampai. Kalau memang orangnya tidak hadir, kita minta dilakukan untuk mengantar sampai ke rumah,” tegas Meutya.
Ia mencontohkan, bantuan harus tetap disalurkan kepada masyarakat lanjut usia (lansia) atau warga yang sedang sakit dan tidak mampu datang ke kantor pos. “Misalnya ada lansia atau orang yang sedang sakit sampai tidak bisa bangun untuk berangkat ke kantor pos, maka mereka juga perlu diantar langsung. Pesan Presiden adalah, mereka yang berhak harus sampai, tidak boleh ada yang terlewat,” jelasnya.
Menurut Meutya, di seluruh Indonesia terdapat sekitar 2.400 kantor pos LPU yang didukung pemerintah. Kunjungan ke Blahkiuh menjadi bagian dari upaya memastikan kesiapan seluruh kantor pos dalam menjalankan amanat Presiden untuk menyalurkan bantuan kepada jutaan keluarga penerima manfaat.
“Tujuan kami datang adalah untuk memastikan kantor pos siap menjalankan perintah Bapak Presiden, yaitu memberikan bantuan secara total kepada 39 juta keluarga penerima manfaat,” ujarnya.
Ia menambahkan, hingga akhir Oktober 2025, tahap pertama penyaluran bantuan telah dilakukan kepada 650 ribu keluarga penerima manfaat dan berjalan lancar. Tahap berikutnya diharapkan berlangsung dengan lebih cepat dan tepat.
Menjawab pertanyaan mengenai bentuk digitalisasi dalam layanan pos, Meutya menjelaskan bahwa proses distribusi bantuan kini semakin efisien berkat sistem digital yang diterapkan.
“Yang berbeda dari sebelumnya adalah jumlah penerima manfaat meningkat sesuai arahan Pak Presiden Prabowo. Karena ada kenaikan angka penerima manfaat, maka kami pastikan infrastruktur digitalnya siap agar penyaluran bisa lebih cepat,” jelasnya.
Ia juga menyebut, alasan pemilihan Kantor Pos Blahkiuh sebagai lokasi kunjungan adalah karena kantor pos tersebut merupakan bagian dari jaringan Layanan Pos Universal yang menjangkau wilayah pelosok.
“Layanan pos Blahkiuh ini hanya menjadi simbol dari berbagai kantor pos di seluruh Indonesia yang jumlahnya sekitar 4.500, termasuk 2.400 kantor pos LPU. Ini penting untuk memastikan semua siap melayani masyarakat sampai ke pelosok,” pungkasnya. (Parwata/balipost)









