Uji coba sirine peringatan dini bencana Tsunami di desa pesisir di Jembrana. Tiga desa dipasang sirine ini untuk langkah mitigasi. (BP/istimewa)

NEGARA, BALIPOST.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jembrana bersama BPBD Provinsi Bali melakukan uji coba sirine peringatan dini tsunami di tiga desa pesisir Jembrana, yakni Desa Penyaringan, Desa Yeh Kuning, dan Desa Pengambengan.

Pemasangan dan pengujian sirine ini merupakan bagian dari program Indonesia Disaster Resilience Initiatives Project (IDRIP) yang digagas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Kepala Pelaksana BPBD Jembrana, I Putu Agus Artana Putra, mengatakan uji coba ini bertujuan memastikan seluruh perangkat peringatan dini berfungsi optimal.

Baca juga:  Tutup BBB VII 2025, Koster Tegaskan Generasi Muda Penjaga Warisan Budaya

Di tiga titik pesisir Kabupaten Jembrana yang masuk Kecamatan Mendoyo, Kecamatan Negara dan Kecamatan Jembrana tersebut termasuk potensi rawan tsunami.

Sehingga dipasangi sirine termasuk proses evakuasi warga sebagai langkah mitigasi.

Dari hasil pemantauan, menurut Agus Artana, sirine di ketiga titik tersebut berhasil diaktifkan secara jarak jauh dari pusat BNPB di Jakarta, dan juga dapat dioperasikan secara manual oleh masyarakat di lapangan.

Baca juga:  Nelayan Temukan Mayat Mengambang di Muncar, Diduga Korban KMP Tunu Pratama Jaya

“Ini menandakan sistem peringatan dini sudah berjalan baik. Dengan adanya sirine ini, masyarakat di wilayah pesisir dapat menerima peringatan lebih cepat ketika potensi tsunami terjadi,” jelasnya, Rabu (29/10)

Ia menambahkan, kegiatan ini sekaligus menjadi sarana edukasi bagi masyarakat agar lebih siaga terhadap potensi bencana alam. BPBD berharap warga semakin paham pentingnya sistem peringatan dini dan dapat mengambil langkah cepat untuk menyelamatkan diri jika terjadi situasi darurat.

Baca juga:  Kasus Tambah Lebih Banyak dari Sehari Sebelumnya, Korban Jiwa Juga Dilaporkan

“Kami harapkan kesiapsiagaan masyarakat Jembrana terhadap ancaman tsunami semakin meningkat,” kata Artana Putra. (Surya Dharma/balipost)

BAGIKAN