Calista Amore Manurung. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Kasus kematian mahasiswa FISIP Unud, TAS, berbuntut panjang. Terlebih, bagi sejumlah mahasiswa yang terlibat dalam chat group dengan ungkapan nir-empati terhadap korban.

Chat group yang sempat discreenshot itu kemudian viral di berbagai platform media sosial. Salah satu mahasiswa yang terlibat dalam chat group tersebut, yakni Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Udayana (Unud) Calista Amore Manurung.

Karena viral, akhirnya mahasiwa kedokteran itu muncul di media sosial meminta maaf atas apa yang dilakukannya, terutama komentar nir-empati terhadap kematian TAS. Dalam video yang beredar, Calista mengawali dengan memperkenalkan diri.

Baca juga:  Pasca Ditinggal Mengungsi, Begini Situasi Pagi Kota Amlapura  

Kemudian, dia menyampaikan permintaan maaf ke publik dan juga kepada keluarga almarhum. Calista menyampaikan penyesalan mendalam atas ungkapan dalam chat group tersebut.

Setelah itu, ia kemudian menyampaikan ungkapan duka. “Pertama-tama saya ingin menyampaikan turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas kepergian almarhum Timothy. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan dan penghiburan, dan semoga almarhum mendapat tempat terbaik di sisi-Nya,” ucap Calista dengan suara bergetar dalam video yang diunggah akun Instagram @fakta.indo dikutip Kamis (23/10).

Baca juga:  Desa Adat Batur Gelar Upacara Ngening dan Nyiramang Layon Jero Gede Batur Alitan

Ia mengakui tindakannya yang menjadikan kematian TAS sebagai bahan olokan adalah tidak pantas dan tidak berempati. “Saya menyadari tindakan nirempati yang saya lakukan tidak dapat dibenarkan dalam keadaan apa pun. Saya sungguh menyesal dan menjadikan kejadian ini sebagai pelajaran besar untuk lebih berhati-hati dalam bersikap,” katanya.

Calista juga berjanji peristiwa ini akan menjadikannya sebagai dorongan untuk memperbaiki diri dan menjadi pribadi yang lebih baik ke depannya. Dengan wajah menunduk, Calista secara khusus menyampaikan permintaan maaf kepada orang tua dan keluarga almarhum.

Baca juga:  Hotel di Bangli Dilarang Promosi Usaha dengan "Branding" Nyepi

“Saya meminta maaf dengan sepenuh hati kepada keluarga almarhum Timothy, juga kepada semua pihak yang tersakiti. Semoga kesalahan ini bisa menjadi pengingat bagi saya untuk selalu lebih peka dan bijak,” ucapnya.

Dia mengaku banyak belajar dari peristiwa yang dialaminya. “Dari kejadian ini, saya belajar tentang empati, tanggung jawab, dan bagaimana setiap kata bisa berdampak besar bagi orang lain,” tuturnya. (Asmara Putera/balipost)

BAGIKAN