Kerumunan warga dan kondisi truk yang dikendarai secara ugal-ugalan oleh sopir hingga menerobos plang larangan melintas ini, dan terperosok dalam jembatan darurat warga, hingga akses jalan Kembali terputus. (BP/Ist)

GIANYAR, BALIPOST.com – Kelakuan ugal-ugalan sopir truk engkel Nopol DK 8087 CO, membuat geram warga Banjar Patolan, Desa Pering, Gianyar, Kamis (16/10). Oknum sopir ini pun nyaris dihajar warga karena menerobos jalan putus hingga truknya nyungsep di jembatan darurat.

Menurut keterangan warga, kejadiannya sekitar pukul 17.00 WITA. Saat itu, datang truk mengangkut batu, dari arah desa. Warga sudah mengingatkan sopir truk bahwa kendaraan tidak bisa lewat.

Namun sopir tetap saja menerobos. Padahal, terdapat drum dan tanda jalan jebol yang semestinya sudah menunjukkan jalan di sana tidak dapat diakses.

Begitu pula di pertigaan menuju jalan jebol tersebut sudah dipasang plang di tengah jalan, larangan melintas karena ada jalan jebol. Namun, truk tetap menerobos hingga masuk ke jembatan yang hanya bisa dilewati sepeda motor.

Baca juga:  Dari WN Amerika Hilang hingga Kemungkinan Umumkan Berakhirnya Pandemi

Warga yang membuat jembatan darurat untuk sepeda motor, sebagai penghubung sementara menuju Bypass Ida Bagus Mantra, akhirnya tak bisa lewat.

Banyak masyarakat pengguna jalan juga harus berbalik menempuh jarak hingga 2 km, mencari jalan alternatif lainnya. “Khususnya warga kami yang tinggal di selatan dan ada yang bekerja di sawah menjadi tidak bisa melintas dengan kendaraan roda dua,” kata warga yang juga anggota DPRD Gianyar, Wayan Sudiartana.

Baca juga:  Kembali Beraksi Bobol Villa, Penerima Asimilasi COVID-19 Ditembak

Kemarahan warga muncul karena mulut sopir tersebut beraroma minuman keras. Dan, di pintu truk banyak bekas muntahan.

Sehingga warga menduga sopir yang diketahui bernama, Prambodo, asal Tuban, Jawa Timur, ini mabuk dan nekat menerobos jalan putus.

Melihat warga makin ramai ke lokasi dan dengan emosi, sopir truk bersama temannya, berusaha menurunkan muatan material batu ke sebelah kendaraannya, yang kemudian oleh warga dibuang ke jurang. “Saya tidak mabuk, saya minta maaf,” kilahnya, serta beralasan hanya mengikuti GPS.

Sudiartana sangat menyayangkan kelakuan sopir tersebut. “Terlalu mengada-ada sopir tersebut, padahal sudah jelas ada dari utara larangan melintas karena jalan putus, masih saja menerobos,” katanya.

Baca juga:  Ditebas Pedang, Begini Kronologis Tewasnya Anggota Ormas

Sudiartana yang mengakui sudah dua bulan melintasi jembatan darurat itu untuk ngantor. Ia mengatakan kerusakan jalan itu sudah disurvei oleh PU. Rencananya, akhir tahun ini akan dilakukan perbaikan sehingga kendaraan roda empat bisa lewat sementara.

Kemudian perbaikan berikutnya dilakukan tahun depan. “Perbaikan dilakukan bertahap, dianggarakan Rp 1 miliar tahun ini, dan sekarang sudah tahap tender,” katanya.

Penurunan material dari truk terus belangsung agar kendaraan bisa dievakuasi, sehingga akses jalan melalui jembatan darurat tersebut warga bisa melintas kembali. (Agung Dharmada/balipost)

BAGIKAN