
DENPASAR, BALIPOST.com – Kota Denpasar saat ini terus bergerak menuju pembangunan yang berkelanjutan, inklusif, dan berkeadilan. Untuk itu, seluruh partai yang ada diharapkan bersinergi bergerak bersama.
Wakil Wali Kota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa, Minggu (12/10), saat Musda Golkar di Sanur, mengatakan, pembangunan kota tidak akan pernah berhasil tanpa dukungan dari seluruh elemen masyarakat, termasuk partai politik sebagai pilar demokrasi.
Partai Golkar, dengan sejarah panjang dan pengalaman yang matang, tentu memiliki peran strategis dalam memperkuat kehidupan stabilitas dan semangat gotong royong di tengah masyarakat.
“Momentum musda adalah sarana penting untuk melakukan evaluasi, konsolidasi, serta merumuskan langkah strategis partai dalam menjawab tantangan zaman dan memperkuat kontribusi bagi masyarakat, bangsa, dan daerah,” ujarnya.
Ia mengajak semua pihak untuk terus membangun sinergi antara pemerintah dan partai politik, guna membangun Denpasar yang maju, berdaya saing, berbudaya, dan berlandaskan spirit vasudhaiva kutumbakam, semua adalah saudara.
“Kami Pemerintah Kota Denpasar berharap melalui Musda XI ini, Partai Golkar Kota Denpasar dapat melahirkan kepemimpinan yang solid, visioner, dan mampu membawa organisasi semakin maju serta berkontribusi nyata dalam pembangunan kota kita tercinta,” ungkapnya.
Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Bali, Gde Sumarjaya Linggih atau yang akrab disapa Demer, menegaskan Golkar tidak pernah menjadi oposisi. “Kita adalah mitra kritis, objektif, dan solutif dalam setiap kebijakan publik,” tegasnya.
Ia juga mendorong seluruh kader agar memperkuat struktur partai hingga ke tingkat desa dan kecamatan, sehingga aspirasi masyarakat benar-benar terserap dan diperjuangkan. “Suara rakyat adalah suara Golkar. Kita harus hadir dengan kerja nyata, program yang menyentuh kebutuhan masyarakat,” tandasnya.
Dikatakan, puncak Musda dengan agenda pemilihan ketua baru DPD Partai Golkar Kota Denpasar ini diharapkan mampu membawa partai lebih dekat dengan rakyat dan pemerintah daerah. Dan dinamika yang muncul dalam Musda merupakan hal yang lumrah dalam proses demokrasi.(Cita Maya/balipost)