
TABANAN, BALIPOST.com – Sebanyak 133 desa di Kabupaten Tabanan berhasil mempertahankan statusnya sebagai Desa Mandiri. Bahkan, lima desa di antaranya mencatat capaian skor Indeks Desa Membangun (IDM) tertinggi di tahun 2025.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Tabanan, I Gusti Ayu Nyoman Supartiwi, mengatakan capaian ini tentu bukti komitmen Pemerintah Kabupaten Tabanan bersama masyarakat desa dalam menjaga keberlanjutan pembangunan di tingkat lokal. Dan tentunya capaian ini harus dijadikan motivasi mempertahankan dan meningkatkan skor IDM di tahun-tahun berikutnya.
“IDM bukan sekadar angka penilaian, tetapi umpan balik atas kinerja dan keberhasilan desa dalam mengelola pembangunan berkelanjutan. Dari hasil ini, kita tahu posisi desa dan aspek yang perlu diperkuat,” terangnya, Jumat (10/10).
Berdasarkan Keputusan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi RI Nomor 343 Tahun 2025 tentang Status Kemajuan dan Kemandirian Desa, Tabanan menjadi salah satu daerah dengan jumlah Desa Mandiri terbanyak di Bali. Secara nasional, tercatat 20.503 Desa Mandiri dan 4.694 Desa Sangat Tertinggal.
Desa Mandiri merupakan desa dengan tingkat pembangunan tertinggi yang memiliki ketahanan sosial, ekonomi, dan lingkungan yang kuat. Status ini merupakan puncak dari Indeks Desa Membangun (IDM) — indikator kemajuan desa berdasarkan enam dimensi, yaitu layanan dasar, sosial, ekonomi, lingkungan, aksesibilitas, dan tata kelola pemerintahan.
Adapun lima desa dengan capaian skor IDM tertinggi di Kabupaten Tabanan tahun 2025, yakni Desa Pupuan di Kecamatan Pupuan dengan skor 95,59, disusul Desa Dauh Peken di Kecamatan Tabanan dengan skor 95,12, kemudian Desa Bajera di Kecamatan Selemadeg dengan skor 94,49, Desa Selemadeg di Kecamatan Selemadeg dengan skor 93,07, dan Desa Berembeng di Kecamatan Selemadeg dengan skor 92,76.
Sementara itu, lima desa dengan skor IDM terendah namun masih berstatus Mandiri adalah Desa Kediri dengan skor 79,69, Desa Geluntung dengan skor 79,84, Desa Marga Dauh Puri dengan skor 79,84, Desa Mundeh dengan skor 79,84, dan Desa Gadungsari dengan skor 79,84.
Supartiwi menambahkan, Dinas PMD Tabanan akan terus mendorong pendampingan teknis, penguatan kelembagaan, serta inovasi berbasis potensi lokal agar setiap desa tidak hanya mandiri secara status, tetapi juga tangguh secara sosial, ekonomi, dan lingkungan.
Sementara itu, Bupati Tabanan, I Komang Gede Sanjaya, mengatakan capaian ini bukan hanya angka, tetapi cerminan semangat gotong royong dan ketahanan masyarakat desa. “Kami tentu akan terus memperkuat dukungan terhadap pembangunan desa, mulai dari peningkatan kapasitas aparatur, penguatan ekonomi lokal, hingga digitalisasi layanan publik agar desa semakin adaptif terhadap perkembangan zaman,”pungkasnya.(Puspawati/balipost)