
BANGLI, BALIPOST.com – Sejumlah instansi pemerintah dan TNI/polri bahu-membahu bersama masyarakat di Lingkungan Bebalang melaksanakan gotong royong pembersihan aliran sungai yang mengarah ke Subak Tampadeha, Jumat (10/10).
Pembersihan ini difokuskan pada titik tersumbat yang kerap memicu banjir hingga meluap ke permukiman warga Bebalang saat terjadi hujan deras.
Kepala Lingkungan Bebalang, I Ketut Wardana menjelaskan, lokasi sungai yang dibersihkan berada di utara patung Adipura. Panjang aliran sungai yang dibersihkan sekitar 20 hingga 30 meter.
Gotong royong ini melibatkan banyak instansi diantaranya Dinas PKP, PUPRPerkim dan BPBD. Keterlibatan lintas sektor ini didasari oleh pentingnya fungsi sungai tersebut. Selain digunakan untuk irigasi subak, sungai tersebut juga menjadi saluran pembuangan utama air hujan dari wilayah kota Bangli. Pihaknya juga mengaku tidak bisa melaksanakan pembersihan hanya dengan anggota subak mengingat jumlah anggota subak yang aktif sedikit.
“Sungai ini juga dipakai untuk irigasi subak. Karena terkait ketahanan pangan, kami ikutkan Dinas Pertanian. Kebetulan ada longsornya, makanya BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) ikut di sana,” terangnya.
Dikatakan bahwa pembersihan dilakukan karena adanya salah satu titik saluran yang tersumbat, yang saat hujan beberapa waktu lalu menyebabkan air meluap ke permukiman warga.
“Itu yang dibersihkan tadi. Karena sumbatan tersebut yang waktu itu menyebabkan air sampai ngepul (meluap deras) ke pemukiman di Bebalang,” jelasnya.
Dari kegiatan pembersihan tersebut ditemukan bahwa sumbatan didominasi oleh sampah, pepohonan, lumpur, dan batu-batu besar. Meskipun upaya telah maksimal, pembersihan belum bisa 100 persen tuntas. “Belum bisa tuntas 100 persen tadi, karena banyak tumpukan sampah, lumpur, kayu dan batu besar. Tapi tadi sudah 60 persen dibersihkan,” imbuhnya. (Dayu Swasrina/Balipost)