
DENPASAR, BALIPOST.com – Koran Bali Post pada hari ini, Rabu (8/10) menerbitkan beragam berita yang terjadi di seputar Bali dan Indonesia.
Dari dugaan pelanggaran tata ruang di Bali hingga Nyepi Segara di Nusa Penida.
Berikut 5 berita yang disajikan Koran Bali Post pada hari ini:
1. Dugaan Pelanggaran Tata Ruang di Bali, Vila Langgar DAS hingga Bangunan di Kawasan Hutan
Mangupura (Bali Post)-
Dugaan pelanggaran tata ruang masih banyak terjadi di Bali. Satu per satu kasus pelanggaran terungkap.
Lahan milik pemerintah di Desa Canggu, Badung dijadikan lahan parkir dan vila mewah hingga ditemukan bangunan baru yang berdiri di kawasan hutan di jalur Suter-Besakih, Bangli.
2. DKLH Minta Batalkan Semua Pensertipikatan Lahan Tahura
Denpasar (Bali Post) –
Sebanyak 106 sertipikat bidang tanah bermasalah di kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Ngurah Rai yang ditemukan oleh Pansus Tata Ruang, Aset, dan Perizinan (TRAP) DPRD Bali kini sedang diselidiki oleh Kejati Bali dan Polda Bali.
Ternyata, pensertipikatan lahan di kawasan Tahura dan Mangrove telah berlangsung sejak belasan tahun lalu.
3. Pembongkaran Bangunan Liar di Pantai Bingin Rampung, Warga Ingin Nikmati Pariwisata
Mangupura (Bali Post)-
Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Badung memastikan proses pembongkaran bangunan tidak berizin di kawasan Pantai Bingin, Pecatu, sudah tuntas.
Saat ini, tim hanya menyisakan tahap pembersihan puing serta penataan jalur pejalan kaki agar kawasan wisata tersebut kembali aman dan nyaman dikunjungi.
4. Perekonomian Bali Masih Alami Ketimpangan, Terlalu Tergantung pada Pariwisata
Denpasar (Bali Post) –
Kondisi ekonomi di Bali masih belum merata antarwilayah. Pengamat ekonomi dari Universitas Mahasaraswati Dr. Made Santana Putra Adiyadnya, M.Si., menilai tidak meratanya atau timpangnya ekonomi Bali yang terus berlanjut tersebut dapat menimbulkan dampak serius dalam jangka panjang.
“Sejauh ini kondisi ekonomi Bali terlihat baik karena masih disokong sektor pariwisata. Namun, jika ketimpangan dibiarkan, dampaknya bisa negatif. Misalnya urbanisasi besar-besaran ke kota yang meningkatkan risiko pengangguran dan kemiskinan,” ujarnya, Selasa
(7/10).
5. Nyepi Segara di Nusa Penida, Segala Aktivitas di Laut Dihentikan 24 Jam
Denpasar (Bali Post) –
Sehari setelah puncak upacara Ngusaba Alit Jagat Nusa Penida di Pura Dalem Ped, krama Hindu di Nusa Penida, Selasa (7/10) menggelar Nyepi Segara yang ditandai dengan ditiadakannya segala aktivitas di pantai dan laut.
Sementara Nyepi Segara juga bisa digelar krama Desa Adat Kusumba setiap Purnama Sasih Kalima. (*)