
MANGUPURA, BALIPOST.com – Bercermin dari demo rusuh beberapa waktu lalu, pihak kepolisian meningkatkan kesiapsiagaan. Terkait hal ini, Polres Kawasan Bandara I Gusti Ngurah Rai melaksanakan simulasi Sistem Pengamanan Markas Komando (Sispam Mako), Kamis (25/9).
Kegiatan ini dilaksanakan sebagai upaya meningkatkan kewaspadaan personel menghadapi potensi gangguan keamanan yang mungkin terjadi di lingkungan mako.
Kegiatan tersebut dipimpin Wakapolres Kawasan Bandara I Gusti Ngurah Rai, Kompol I Nengah Sudiarta dan melibatkan seluruh personel. Dalam simulasi tersebut, personel dibagi ke dalam beberapa formasi.
Sebagian bertugas sebagai Dalmas awal, kemudian ada regu yang ditempatkan di Jalan Nusantara sebagai sekat pengamanan, regu sekat di Kantor Otoritas Bandara (Otban), sekat di bagian belakang Mako Polres, serta personel yang siaga di lobi Mako Polres.
Setiap anggota diarahkan untuk memahami perannya masing-masing. Pola pengamanan berlapis menjadi fokus utama, sehingga setiap pintu masuk maupun akses keluar mako tetap terpantau dengan baik.
Kasi Humas Polres Kawasan Bandara I Gusti Ngurah Rai, Ipda I Gede Suka Artana, S.H., menjelaskan bahwa kegiatan ini rutin dilakukan untuk memastikan setiap personel memahami prosedur pengamanan markas. “Dengan pembagian peran seperti ini, diharapkan koordinasi dan respons cepat bisa lebih optimal,” ujarnya.
Ipda Suka menyampaikan latihan tersebut merupakan bagian penting dalam menjaga soliditas internal. Selain itu bisa dinilai sejauh mana kesiapan, keterampilan, dan kerjasama setiap unit. “Diharapkan saat terjadi situasi nyata, seluruh personel sudah terlatih dan mampu menjalankan tugas dengan baik,” ungkapnya.
Kegiatan ini juga bertujuan meningkatkan rasa tanggung jawab serta kedisiplinan personel. Melalui skenario yang dibuat, setiap anggota dilatih untuk berpikir cepat, bertindak tepat, dan menjaga komunikasi yang baik antarunit.
Hal ini menjadi modal penting dalam mendukung tugas-tugas kepolisian di lingkungan Bandara I Gusti Ngurah Rai yang memiliki tingkat aktivitas padat dan kompleksitas tinggi. (Kerta Negara/balipost)