242 Unit Kamar Mandi dan Septictank Dibangun. (BP/Yud)

SINGARAJA, BALIPOST.com – Kabupaten Buleleng tahun ini mendapat alokasi terbesar di Bali untuk Program Sanitasi Berbasis Masyarakat (SANIMAS) Tahun Anggaran 2025. Sebanyak 242 unit kamar mandi dan tangki septic tank standar SNI tengah dibangun secara bertahap di 11 desa sasaran.

Program ini menyasar masyarakat rentan yang belum memiliki akses sanitasi layak, terutama keluarga dengan balita, ibu hamil, dan lansia. Setiap desa sasaran memperoleh alokasi dana sebesar Rp400 juta yang bersumber dari APBN.

Pelaksanaannya dilakukan secara swakelola oleh kelompok masyarakat (Pokmas) setempat, sehingga sekaligus menggerakkan perputaran ekonomi desa melalui penyerapan tenaga kerja dan pembelian material bangunan.

Baca juga:  Takbiran Keliling di Malam Idul Adha, Ini 4 Fakta Menariknya

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PU–TR) Kabupaten Buleleng, Putu Adipta Eka Putra, ditemui Rabu (24/9), menjelaskan, program ini mulai berjalan sejak Maret 2025 dan saat ini masih dalam tahap pembangunan. Adapun 11 desa penerima manfaat adalah Desa Lokapaksa, Sepang, Pedawa, Kaliasem, Tukad Sumaga, Rangdu, Les, Tejakula, Pejarakan, Pemuteran, dan Bontihing.

“Dari 11 desa sasaran, total ada 242 unit kamar mandi dan septictank yang sedang dikerjakan. Buleleng mendapat alokasi paling banyak di Bali tahun ini, bisa dibilang sebagai bentuk apresiasi karena konsisten melakukan penguatan lingkungan lewat program sanitasi,” ungkapnya.

Baca juga:  Dukung Upaya Pelestarian Penyu, Bupati Kembang Apresiasi Program TJSL PT PLN Persero

Adipta menambahkan, pemilihan desa sasaran dilakukan berdasarkan survei yang dilakukan oleh Balai Penataan Bangunan, Prasarana dan Kawasan (BPBPK) Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR. Survei mencatat kondisi lapangan yang menunjukkan masih banyak keluarga belum memiliki sanitasi layak.

“Usulan sebenarnya sudah diajukan sejak tahun 2024. Setelah melalui proses verifikasi dan SK Menteri turun, akhirnya tahun ini bisa direalisasikan. Program ini sifatnya berkelanjutan. Setiap tahun kita mengajukan, dan desa yang mampu melaksanakan dengan baik akan mendapat prioritas kembali,” jelasnya.

Baca juga:  Sehari, Polisi Bekuk Tiga Pengguna Narkoba di Dua Lokasi

Meski tahun ini Buleleng mendapat kuota terbesar di Bali, kebutuhan sanitasi layak masih cukup tinggi. Wilayah yang paling banyak belum tersentuh adalah Kecamatan Gerokgak, mengingat luas wilayah dan jumlah penduduknya. (Yudha/Balipost)

 

BAGIKAN