Buleleng Siapkan Anggaran Rp15 Miliar Untuk Penataan Lovina. (BP/Yud)

SINGARAJA, BALIPOST.com – Pantai Lovina yang selama ini menjadi ikon pariwisata Bali Utara oleh Pemerintah Kabupaten Buleleng akan dilakukan penataan. Rancangan Detail Engineering Design (DED) pun sudah digarap. Proyek penataan ini menyerap anggaran Rp15 Miliar.

“Pada tahap awal, estimasi anggaran sekitar Rp15 miliar. Dana bersumber dari Bantuan Keuangan Khusus (BKK) Badung melalui bagi hasil Pajak Hotel dan Restoran (PHR). Tahun ini baru penyusunan desain, jadi masih dalam tahap diskusi dan pengumpulan masukan. Eksekusi baru dimulai tahun depan,” jelas Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Buleleng, Putu Adiptha pada Rabu (24/9).

Baca juga:  Kapal Pesiar Singgahi Lovina

Penataan akan dilakukan bertahap sesuai grand design yang sudah disiapkan. Tahap I, sebut Adipta akan dimulai dengan merapikan kawasan Pantai Lovina, khususnya akses jalan dari simpang Jalan Rambutan menuju Pantai Binaria. Selain itu, drainase dan tiga sungai kecil yang bermuara ke Pantai Lovina juga akan diperbaiki dan dibersihkan.

Selain infrastruktur dasar, tahap awal juga mencakup pembangunan pedestrian, penambahan lampu penerangan, dan pemasangan lampu taman di sepanjang pinggir pantai untuk memperindah kawasan.

Baca juga:  Kabaddi Berjuang Untuk Ekshibisi di PON

Tak hanya fokus di Pantai Binaria, grand design penataan Lovina juga merambah ke arah barat, hingga Pantai Tasik Madu. Lokasi ini memiliki nilai sejarah penting karena menjadi titik nol Lovina sekaligus tempat lahirnya gagasan pariwisata Bali Utara oleh Anak Agung Pandji Tisna, keturunan Raja Buleleng.

Sebagai penghormatan terhadap AA Pandji Tisna, Pemkab Buleleng berencana membangun sebuah gedung di Pantai Tasik Madu. Gedung tersebut akan dilengkapi museum khusus tentang sosok Pandji Tisna, serta panggung terbuka untuk menampilkan seni tradisional dan modern.

Baca juga:  Gunung Agung Siaga, Polisi Gencar Sosialisasikan Informasi Pengungsian Hingga Pelosok

Namun, rencana ini membutuhkan lahan yang lebih luas. Saat ini Pemkab Buleleng telah memiliki 40 are tanah di kawasan tersebut yang disiapkan untuk parkir. Untuk pembangunan gedung dan kawasan terpadu, masih dibutuhkan tambahan 50 are lahan.

“Proses appraisal harga lahan sedang berjalan. Kalau sudah tuntas, kita bisa lanjutkan penataan tahap berikutnya,” tutup Adiptha. (Yudha/Balipost)

BAGIKAN