Gubernur Bali, Wayan Koster memimpin langsung Rapat Evaluasi Peningkatan Pelayanan Terminal Internasional Bandara I Gusti Ngurah Rai, Senin (22/9) sore. (BP/Istimewa)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Gubernur Bali, Wayan Koster memimpin langsung Rapat Evaluasi Peningkatan Pelayanan Terminal Internasional Bandara I Gusti Ngurah Rai, Senin (22/9) sore. Rapat kini merupakan tindaklanjut dari pertemuan sebelumnya pada Sabtu (23/8) lalu.

Ketika itu, Gubernur Koster menyoroti sejumlah persoalan yang masih harus dibenahi. Antara lain, antrean panjang pada pelayanan imigrasi dan lemahnya pengawasan terhadap orang asing pada pelayanan Imigrasi.

Selain itu, Koster juga menyoroti proses pengambilan bagasi dengan waktu tunggu mencapai 1-1,5 jam, ditambah conveyor belt (ban berjalan bagasi) kurang cepat dan kurang bersih, serta pelayanan informasi kurang baik.

Gubernur asal Desa Sembiran, Tejakula, Buleleng ini mendengar penjelasan tindak lanjut dari sejumlah persoalan yang terjadi. Ia mengakui bahwa setelah diadakan evaluasi sebulan lalu, sudah mulai ada perbaikan.

Pertama, kebersihan dan perbaikan toilet, dan penggantian toilet, serta menambah tenaga kebersihan telah dilakukan.

Kedua, pelayanan imigrasi sudah semakin baik. Di mana, waktu tunggu bagi penumpang dengan paspor sudah semakin cepat, sedangkan paspor elektronik paling lama dalam 2 menit sudah selesai.

Ketiga, waktu tunggu bagasi yang sebelumnya 1-1.5 jam sudah bisa dikurangi menjadi maksimum 58 menit. Sebab, telah dilakukan dengan penambahan fasilitas dan tenaga.

“Namun khususnya terkait waktu tunggu bagasi masih harus dipercepat menjadi 30-40 menit. Demikian halnya unsur pelayanan lainnya harus terus ditingkatkan, agar Bandara Ngurah Rai benar benar menjadi bandara berkelas dunia, sejalan dengan nama besar Bali,” harap Gubernur Koster.

Keempat, waktu tunggu di Bea Cukai semakin cepat yang dilakukan dengan penambahan fasilitas dan tenaga. Kelima, pelaku jasa transportasi semakin tertib. Mereka tidak lagi merapat ke penumpang di area kedatangan.

Baca juga:  Gubernur Koster Ajak Sekjen PDIP Tinjau Lokasi Kawasan Pusat Kebudayaan Bali

Keenam, pihak angkasa pura sudah memperbaiki sistem pelayanan meliputi informasi, keamanan, kenyamanan, dan keindahan.

Menurut Gubernur Koster, Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai merupakan gerbang masuk utama bagi wisatawan asing maupun domestik ke Bali yang melayani jutaan penumpang setiap tahunnya.

Untuk itu, pelayanan di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai harus ditingkatkan agar berkelas dunia dengan standar berkualitas, efisien, akurat, aman, bersih, serta berdaya saing.

Pada kesempatan ini, Gubernur Koster mengapresiasi atas progres yang telah dilakukan untuk mewujudkan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai yang lebih baik dalam memberikan pelayanan kepada wisatawan atau penumpang.

Apa yang dilakukan saat ini merupakan komitmen bersama untuk mewujudkan pariwisata Bali yang berkualitas. Lebih lanjut, kolaborasi dan sinergi menjadi kunci untuk menyukseskan tujuan tersebut.

Koster mengatakan rapat evaluasi akan dilakukan secara rutin sampai kualitas layanan di Bandara Ngurah Rai stabil pada posisi terbaik, berdaya saing secara berkelanjutan.

Sementara itu, Kepala Kantor Otban Wilayah IV, Cecep Kurniawan menyampaikan Angkasa Pura Indonesia Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai sedang dan telah melaksanakan kegiatan untuk meningkatkan pelayanan di bandar udara, yaitu melaksanakan pekerjaan perluasan koridor terminal dan pembangunan connecting gate internasional dengan menambahkan nuansa budaya nusantara dan memperluas konsep green-airport.

Pekerjaan ini merupakan optimalisasi gedung terminal antara lain beautifikasi area toilet (termasuk perbaikan toilet rusak dan peningkatan kebersihan), counter check-in dan penyediaan counter pungutan wisatawan asing (PWA) pada lokasi strategis.

Baca juga:  Gubernur Koster Ajak Prajuru MDA Kompak Jaga Bali

Kepala Kantor Bea Cukai Ngurah Rai, Sunaryo menyampaikan Kantor Pelayanan Bea Cukai Ngurah Rai telah melaksanakan kegiatan untuk meningkatkan pelayanan di bidang bea cukai, yaitu penyediaan jalur tersendiri bagi penumpang yang belum mengisi form (target pelaksanaan pada bulan November 2025), penyusunan instruksi kerja dan optimalisasi petugas penanganan antrian Electronic Customs Declaration (ECD).

Selain itu, juga melakukan perluasan dan penambahan area layanan, serta penambahan jumlah personel untuk membatu penumpang untuk mengisi ECD.

Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI, Ngurah Rai Winarko menyampaikan bahwa untuk mengurai antrean khususnya pada jam sibuk, Imigrasi Ngurah Rai telah menugaskan Petugas Polsus yang secara aktif membantu memecah antrean dengan mengarahkan penumpang menggunakan autogate maupun counter manual sesuai kebutuhan.

Selain itu, strategi lain yang dilakukan adalah memaksimalkan fungsi Autogate, di mana proses pemeriksaan dapat berlangsung kurang dari satu menit sehingga sangat efektif mempercepat arus penumpang.

Perwakilan JAS Air Port Services selaku penyedia jasa ground handling menyampaikan untuk memberikan pelayanan maksimal, pihaknya telah melakukan penambahan personel. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kapasitas penanganan bagasi, mengurangi waktu tunggu penumpang serta meningkatkan efisiensi proses penurunan bagasi.

Dengan penambahan personel, proses penurunan bagasi dapat berjalan lebih lancar dan cepat, sehingga penumpang dapat lebih cepat mendapatkan bagasi mereka.

Sementara dari GAPURA, pihaknya telah menindaklanjuti hasil rapat sebelumnya. Yakni, dengan Improvement Tambahan untuk First & Last Baggage. Penambahan tenaga porter dedicated pada 10 menit pertama ATA untuk percepatan First Baggage.

Sistem double line loading/unloading pada peak arrival agar Last Baggage tidak tertinggal di bulk. Implementasi early bag separation (priority/transfer bag dipisahkan lebih awal) serta penetapan time target (First Bag ≤ 15 menit, Last Bag≤ 30 menit) dengan monitoring real-time oleh PIC.

Baca juga:  Belasan Gubernur Akhiri Jabatan Mulai September, Termasuk Bali

Terakhir, General Manager PT Angkasa Pura Indonesia Bandara Ngurah Rai Bali, Ahmad Syaugi Shahab melaporkan jika saat ini sedang proses pelaksanaan program optimalisasi gedung terminal dalam menunjang kegiatan operasional maupun komersial di bandara dengan kondisi traffic penumpang yang terus meningkat.

Selain itu juga akan memperluas konsep green airport energi terbarukan dengan konsep atap lantai empat digunakan sebagai lokasi pemasangan PLTS. Hal ini karena Bandar Udara Internasional | Gusti Ngurah Rai mengusung konsep bandara ramah lingkungan dengan mengurangi emisi karbon, menggunakan energi terbarukan, dan meningkatkan efisiensi energi.

Menyikapi keluhan terkait keberadaan marketing transportasi di terminal kedatangan penumpang, pihaknya sudah menertibkan agen marketing transportasi menawarkan jasa yang mengganggu penumpang. Pertemuan rutin bersama mitra Land Transportasi bandara untuk mengingatkan agar menawarkan jasa dengan tidak mengganggu penumpang dan tertib.

Sementara dukungan upaya peningkatan PWA (Tourist Levy Bali) di Bandara Ngurah Rai, pihkanya telah menempatkan standing banner Tourist Levy Bali di area Kedatangan Internasional. Penyampaian Announcement himbauan kontribusi Tourist Levy Bali dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris di terminal kedatangan internasional. Selanjutnya, akan ditambahkan announcement dalam Bahasa Mandarin untuk mengakomodir Tourist China.

Seusai menggelar rapat, Gubernur Koster beserta rombongan meninjau langsung sejumlah layanan yang ada di terminal kedatangan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai. (kmb/balipost)

BAGIKAN