Desa Adat Serangan melakukan perbaikan bangunan parhyangan Pura Segara. (BP/may)

DENPASAR, BALIPOST.com – Desa Adat Serangan melakukan perbaikan bangunan parhyangan Pura Segara. Hal ini sebagai wujud menjaga hubungan harmonis antara manusia dengan Tuhan.

Bendesa Adat Serangan I Nyoman Gede Pariartha mengatakan, sebelum pembangunan Pura Segara, dilakukan proses awal yaitu tender serta rapat dengan kelian adat.

Pengerjaaan pembangunan yang ditargetkan satu tahun, sampai sekarang prosesnya baru berjalan 6 bulan. Pembangunan pura yang dilakukan meliputi pengerjaan 4 palinggih yakni padmasana, Ratu Dalem Segara, tajuk palinggih dan 2 bale upakara, dan bale  palinggihan. Pembangunan dilakukan melihat kondisi bangunan padmasana yang retak.

Baca juga:  Desa Adat Jungut Batu Siap Gelar Ngaben Massal Gratis

“Karena tanggung jawab, maka kami tidak menunggu lagi karena sudah menjelang musim hujan dikhawatirkan runtuh, maka saat sabha kita sampaikan bahwa melihat realita dan kondisi asta kosala kosali, asta bumi, konstruksi bangunan rontok maka kami harus melakukan perbaikan walaupun dari segi biaya, budget masih perlu berhitung,” ujarnya.

Biaya pembangunan menggunakan dana desa adat yang bersumber dari tanah ayahan desa, LPD, BUPDA yang menaungi beberapa unit usaha termsuk giat pelabuhan Serangan, dan retribusi pasar. “Kami punya tanggung jawab atas kahyangan desa yang ada di Desa Adat Serangan termasuk Pura Dalem Cemara, tanggung jawab purbakala. Jika tidak ada dana yang mendukung, maka kami akan kesulitan, sehingga desa adat perlu mengelola unit usaha untuk program-program desa adat,” ujarnya.

Baca juga:  Desa Adat Satra Gelar Bulan Bahasa Bali VI

Pura Dalem Cemara adalah satu warisan purbakala karena pura tersebut ada sebelum ada  Pura Sakenan. (Citta Maya/balipost)

BAGIKAN