Presiden Prabowo Subianto mengunjungi salah satu korban banjir bandang di Denpasar, Sabtu (13/9). (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Banjir di Bali pada 10 September 2025 telah menyedot perhatian publik. Bagaimana tidak, data teranyar menunjukkan bencana alam ini menelan korban jiwa hingga 18 orang, dalam pencarian 4 orang, dan kerugian material menyentuh hampir Rp100 miliar.

Bencana banjir sebesar itu tak pernah terbayangkan sebelumnya akan terjadi di pulau yang jadi destinasi pariwisata internasional. Simpati dari berbagai kalangan pun bermunculan, penjabat sekelas Presiden dan Wakil Presiden RI turun ke Bali.

Siapa saja pejabat pusat yang meninjau kondisi Bali pascabanjir? Berikut daftarnya:

1. Kepala BNPB, Suharyanto

Suharyanto langsung mengambil langkah-langkah penanganan pascabanjir setelah ditelepon Presiden Prabowo Subianto. Pada 10 September malam, ia telah berada di Bali dan memimpin pertemuan dengan Gubernur Bali, I Wayan Koster beserta pejabat terkait guna membahas penanganan bencana.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto menggelar rapat koordinasi dengan jajaran Forkopimda Bali, Sabtu (22/6). (BP/Antara)

Suharyanto mengungkap, kedatangannya itu sebagai bentuk dari respons cepat pemerintah pusat untuk menangani bencana yang berdampak pada masyarakat.

2. Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka

Baca juga:  Kasus Baru Kembali Balik 3 Digit! Kumulatif Sudah Tembus 45.000

Pada 12 September, Wapres Gibran meninjau kondisi wilayah terdampak, termasuk kondisi di pengungsian. Ia membawa sejumlah bantuan, yang diserahkan langsung pada pengungsi yang menempati Balai Banjar Tohpati, Denpasar Timur.

Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka saat mengunjungi korban bencana di Banjar Tohpati, Denpasar Timur, Jumat (12/9). (BP/asa)

Pada kesempatan itu, Gibran juga meminta supaya alih fungsi lahan dapat diredam dan drainase dapat diperhatikan agar banjir dapat diantisipasi.

3. Presiden Prabowo Subianto

Prabowo tiba pada 13 September usai kunjungannya ke Abu Dhabi. Ia meninjau wilayah terdampak banjir di Bali, khususnya kawasan Jalan Gajah Mada, Denpasar.

Presiden ingin memastikan instruksi yang diberikan kepada jajarannya terlaksana di lapangan. Ia juga menegaskan, distribusi bantuan harus dilakukan secara cepat dan tepat sasaran.

Presiden Prabowo Subianto mendengarkan curhatan ibu-ibu yang menjadi korban banjir bandang di Denpasar, Sabtu (13/9). (BP/BPMI Setpres)

Prabowo menyempatkan diri mendengarkan keluh kesah masyarakat sekaligus memotivasi mereka agar tetap tegar menjalani cobaan.

4. Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya

Teddy mendampingi kunjungan Presiden Prabowo ke Bali pada 13 September. Ia turut mengecek area dampak dan mendengar langsung keluhan warga.

Baca juga:  Bali Kembali Catatkan Penambahan Kasus Positif COVID-19 dan Pasien Sembuh

5. Menteri Pariwisata RI, Widiyanti Putri Wardhana

Pada 13 September, Widiyanti mendampingi Presiden Prabowo meninjau sejumlah wilayah terdampak bencana, salah satunya Pasar Kumbasari.

Menteri Pariwisata (Menpar), Widiyanti Putri Wardhana di Pasar Kumbasari, Denpasar usai mendampingi kunjungan Presiden Prabowo Subianto, Sabtu (13/9). (BP/win)

Terkait dampak dari bencana banjir terhadap sektor pariwisata, ia memastikan tidak ada pengaruh yang signifikan baik terhadap pergerakan wisatawan maupun daya tarik wisata di Bali.

Dia menyampaikan bahwa tidak ada laporan pembatalan rencana kunjungan wisatawan baik mancanegara maupun nusantara.

6. Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq

Hanif turut mendampingi kunjungan Presiden Prabowo pada 13 September. Ia meninjau bagian-bagian bangunan yang terdampak banjir di basement Pasar Kumbasari dan Pasar Badung.

Ia menegaskan, sampah-sampah akibat banjir bisa dibawa ke TPA Suwung karena merupakan sampah spesifik akibat dari bencana banjir.

Menteri LH, Hanif Faisol saat ditemui di Pasar Kumbasari Denpasar, Sabtu (13/9). (BP/win)

Ia juga menilai keadaan alam Bali saat ini tidak mampu menahan curah hujan yang cukup tinggi sehingga perlu upaya-upaya untuk mengembalikan kemampuan alam Bali, khususnya dalam menghadapi perubahan iklim yang cukup dramatis, termasuk upaya perluasan cakupan hutan yang berada di hulu-hulu sungai.

Baca juga:  Imigrasi Berlakukan Tarif Layanan Visa Baru

Hanif juga menekankan tentang pentingnya penyelesaian sampah pada sumbernya seperti fokus program Gubernur Bali.

7. Menteri Agama Nasaruddin Umar

Menag Nasaruddin pada 20 September mengunjungi tempat-tempat ibadah, khususnya pura, yang terdampak banjir.

Menag Nasaruddin Umar didampingi Wakil Wali Kota Denpasar meninjau dampak banjir bandang di Denpasar, Sabtu (20/9). (BP/HO-Kemenag)

Ia juga mengunjungi masyarakat terdampak sekaligus memberikan bantuan Rp300 juta.

8. Menteri Pekerjaan Umum (PU), Dody Hanggodo

Dody meninjau kondisi Waduk Muara Tukad Badung pada 20 September. Ia menyatakan, banjir di Bali selain dipicu curah hujan ekstrem juga disebabkan sampah 60 ton/hari menumpuk di Tukad Badung yang menghambat aliran ke Waduk Muara Nusa Dua.

Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengamati penanganan sampah yang terbawa arus sungai saat meninjau Waduk Muara Nusa Dua, Bali, Sabtu (20/9/2025). (BP/Antara)

Sedimentasi waduk yang sudah sangat tinggi juga menjadi faktor pemicu banjir bandang di Denpasar. Untuk itu, Kementerian PU akan menyiapkan anggaran khusus untuk pengerukan sedimen.

Pihaknya mengalokasikan Rp8 miliar dana darurat untuk memperbaiki 15 titik jalan nasional yang rusak akibat banjir di Denpasar, Badung, Gianyar, Klungkung, dan Tabanan. (Miasa/balipost)

BAGIKAN