Gerakan bersih-bersih sampah di Pasar Badung dan Kumbasari yang dipimpin Menteri LH, Hanif Faisol. (BP/may)

DENPASAR, BALIPOST.com – Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol mengizinkan Gubernur Bali, Wayan Koster untuk membawa sampah sisa banjir ke TPA Suwung, khususnya yang ada di Pasar Badung dan Pasar Kumbasari meski belum terpilah.

“Per Sabtu kemarin ada 84 ton sampah yang diambil. Hari ini diproyeksikan dan beberapa hari ke depan menyisakan 210 ton. Jadi perlu kerja keras kita semua. Maka dari itu kami meminta gubernur untuk membawa sampah tersebut ke TPA Suwung,” ujar Hanif, Minggu (14/9).

Baca juga:  Dari Karyawan Distro Ditangkap hingga Nihil Tambahan Korban Jiwa COVID-19

Menurutnya diizinkannya sampah dibawa ke TPA Suwung tanpa dipilah karena merupakan sampah spesifik yakni keadaan darurat bencana alam sehingga harus diperlakukan secara darurat.

“Sehingga semua sampah paling lama satu bulan, itu semua diangkut ke Suwung untuk dilakukan penanganan di sana,” ujarnya.

Selanjutnya, langkah yang harus dilakukan Gubernur Bali berupa penyelesaian sampah di sumber wajib terus dimasifkan. “Karena buktinya sudah seperti sekarang ini,” tegasnya.

Ia meminta gubernur dan masyarakat Bali harus kembali menjaga kualitas alam. Sebab, kondisi Bali sekarang ternyata belum mampu menahan curah hujan yang cukup tinggi, maka harus dikembalikan tutupan hutannya di daerah hulu.

Baca juga:  Lindungi Pekerja Rentan di Bali, Jaminan Sosial hingga Pengawasan Keselamatan Kerja Perlu Ditingkatkan

Menurutnya, diperlukan 14 ribu hektare lahan untuk penanaman pohon di daerah yang lari airnya ke Denpasar dan Badung.

“Dan ini akan dimulai oleh kita semua. Mudah-mudahan bisa segera mengembalikan kemampuan alam Bali dalam menyikapi perubahan iklim yang cukup dramatis,” ujarnya.

Ditambahkannya, perlu waktu beberapa hari untuk menyelesaikan sampah yang masih tersisa di sungai dan drainase yang menyumbat air karena kemungkinan hujan masih akan turun.

Baca juga:  Bukan 24 Desember, Vaksinasi Anak di Bawah 12 Tahun Mulai Digelar Besok

“Karena darurat, kita tangani dulu. Kita bawa ke Suwung, ditangani di sana karena tidak mungkin kita tangani di sini melihat sifat spesifik kedaruratannya. Namun demikian, kita semua wajib meningkatkan penanganan sampah di sumber,” imbuhnya.

Sabtu malam kemarin, Menteri LH dan Gubernur Bali telah mengadakan rapat untuk menyusun beberapa strategi, skenario, dan pendanaan penanganan pascabanjir. “Mudah-mudahan bisa diimplementasikan dan terus dikawal,” ujarnya. (Citta Maya/balipost)

BAGIKAN