Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengamati penanganan sampah yang terbawa arus sungai saat meninjau Waduk Muara Nusa Dua, Bali, Sabtu (20/9/2025).ÊDalam kunjungannya Dody Hanggodo meninjau kondisi infrastuktur yang terdampak bencana banjir Bali pada Rabu (10/9) dan memastikan berbagai upaya penanganan dan perbaikan telah dilakukan. (BP/Antara)

DENPASAR, BALIPOST.com – Menteri Pekerjaan Umum (PU), Dody Hanggodo, Sabtu (20/9), membeberkan faktor utama penyebab banjir besar yang melanda wilayah Denpasar pada 10 September 2025 lalu.

Dikatakan, ada sejumlah faktor yang memicu banjir, selain  curah hujan ekstrem mencapai 245,5 mm yang menyebabkan debit air Tukad Badung naik hingga 85,85 m³/detik.

Ia mengungkapkan faktor pasang laut tinggi 1,6 meter juga membuat air sungai sulit mengalir ke laut.

Baca juga:  Dalam Sehari, Zona Merah Ini Laporkan 5 Pasien COVID-19 Meninggal

Faktor lainnya, yaitu sampah 60 ton/hari menumpuk di Tukad Badung yang menghambat aliran ke Waduk Muara Nusa Dua. Hal ini dapat dilihat dalam sepekan terakhir.

Ia mengutarakan Balai Wilayah Sungai (BWS) sudah membuang 60 ton sampah per hari hasil penyaringan dari sampah yang mengalir menuju waduk pembatas antara sungai dengan laut:

Sedimentasi waduk yang sudah sangat tinggi juga menjadi faktor pemicu banjir bandang di Denpasar.

Menteri Dody mengungkapkan bahwa Waduk Muara Tukad Badung terakhir dikeruk pada 2019. Ia menekankan bahwa sedimentasi di waduk tersebut sudah sangat tinggi dan harus segera dinormalisasi.

Baca juga:  Bali Catatkan Jumlah Harian Pasien Sembuh Lebih Tinggi dari Tambahan Positif COVID-19

Ia pun mengaku khawatir banjir besar akan kembali terulang jika waduk tidak segera dinormalisasi.

Untuk itu, Kementerian PU akan menyiapkan anggaran khusus untuk pengerukan sedimen yang diperkirakan butuh waktu setahun penuh.

“Kalau tidak segera ditangani, banjir bisa terulang lebih parah,” tegas Dody saat meninjau kondisi Waduk Muara Tukad Badung..

Namun, persoalan lainnya muncul setelah pengerukan terkait pembuangan material sedimentasi hasil pengerukan. Sebab, diperkirakan akan ada ratusan kubik sedimennya.

Baca juga:  Tak Hanya Masih Bertahan di Zona Kuning, Ketaatan Prokes Bali Juga di Atas 95 Persen

Untuk itu, Dody akan berdiskusi lebih lanjut ke Gubernur Bali Wayan Koster.

Selain itu, pihaknya juga mengalokasikan Rp8 miliar dana darurat untuk memperbaiki 15 titik jalan nasional yang rusak akibat banjir di Denpasar, Badung, Gianyar, Klungkung, dan Tabanan. (Ketut Winata/balipost)

BAGIKAN