
SEMARAPURA, BALIPOST.com – Setelah sepekan ditetapkan Bupati Klungkung, status tanggap darurat telah berakhir. Penanganan pascabencana, terutama dampak banjir di sungai Candigara, Desa Kusamba selama tujuh hari, Bupati Klungkung memutuskan status tanggap darurat tidak perlu diperpanjang.
Kepala Pelaksana BPBD Klungkung, Putu Widiada, Rabu (17/9) mengatakan, seluruh korban banjir di desa itu sudah tertangani dengan baik. Para korban terdampak juga telah menerima bantuan dari swasta maupun pemerintah daerah, berupa sembako dan peralatan balita. Saat ini yang harus menjadi fokus penanganan adalah percepatan normalisasi sungai Candigara, agar bisa dikeruk karena sudah lama mengalami pendangkalan.
“Status tanggap darurat sudah berakhir tanggal 16 kemarin, bapak bupati tetapkan status darurat 7 hari dan tidak diperpanjang,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas PUPRPKP Klungkung, I Made Jati Laksana, menambahkan khusus untuk penanganan di sungai Candigara, pihak BWS Bali Penida, dikatakan sudah merespons kebutuhan penanganan di lokasi, berdasarkan surat yang dilayangkan Pemkab Klungkung. BWS akan segera menurunkan excavator khusus yang bisa beroperasi di alur sungai untuk melakukan pengerukan alur Sungai Candigara.
“BWS punya alat itu dan segera diturunkan ke Sungai Candigara untuk melakukan pengerukan alur sungai,” terang Jati Laksana.
Di lain pihak, Bupati Klungkung, I Made Satria mengajak masyarakat untuk dapat berkolaborasi dengan pemerintah dan komunitas serta desa adat dalam menjaga kebersihan dan keasrian dari lingkungan di sekitarnya. Membangun kesadaran warga setempat, terhadap kelestarian lingkungan juga tidak kalah penting. Agar, sembari berbagai upaya penanganan teknis dilakukan para pihak terkait, masyarakat juga berkontribusi menjaga kebersihan lingkungan. Agar peristiwa banjir serupa tidak pernah terulang kembali di Desa Kusamba.
“Mari bersama-sama cegah kejadian serupa terjadi kembali dikemudian hari, ajak Bupati Satria, usai menyerahkan bantuan 112 paket yang terdiri dari sembako beserta perlengkapan balita kepada masyarakat Desa Kusamba yang terdampak bencana banjir. (Bagiarta/balipost)