
DENPASAR, BALIPOST.com – Jaksa Agung, ST Burhanuddin, Selasa (16/9) menyentil kajari seluruh Bali dan juga Aspidsus Kejati Bali, yang dinilai lemah dalam penanganan kasus korupsi. Orang nomor satu di Korps Adyaksa itu, bahkan mengancam bakal mencopot kajari jika hanya menangani tiga perkara korupsi dalam setahun. Hal tersebut disampaikan Burhanuddin saat meresmikan fasilitas Kantor Kejaksaan Tinggi Bali, Selasa (16/9).
Burhanuddin memanggil langsung nama Aspidus Kejati Bali dan menanyakan berapa perkara yang ditangani tahun ini. “Tiga” kata Aspidus.
“Innalillahi” langsung dijawab demikian oleh ST. Burhanuddin.
Jaksa Agung pun mengatakan, bahwa sangat berkomitmen membangun kejaksaan dengan sumber daya manusia (SDM) yang cerdas dan profesional. “Saya fokus pada SDM. Jangan sampai ada jaksa yang pintar tenggelam,” ucapnya.
Lebih jauh ditegaskan, kajari di Bali yang kurang perkaranya dari tiga kasus pun agar dicatat oleh Kajati Bali. “Kajari yang kurang perkaranya dari tiga (kasus korupsi) saya akan geser. Ayooo, kajari semangat,” ajak ST Burhanuddin.
Pihaknya saat ini mempunyai sekitar 1.300 jaksa yang pangkat atau golongannya III A. “Masa dari 1.300 nggak ada orang pintar,” jelas Jaksa Agung.
Oleh karenanya, Jaksa Agung di hadapan Kajati Bali, Ketut Sumedana, meminta ke depan mengusulkan mereka (yang akan menjabat) yang punya prestasi, tidak mesti tua mau pun muda.
“Saya, maaf agak keras, mencari kajari yang punya otak. Jangan cari kajari yang oon, atau bloon yang hanya pikirannya duit,” sentil Jaksa Agung.
Ke depan, soal rotasi atau mutasi, diharapkan yang diusulkan yang betul-betul adalah mereka yang berprestasi. Bukan kerena empati atau ini orangnya si anu dan siapa.
“Saya sampaikan di sini, orang Bali hebat. Dan saat ini, saya tidak tahu, mengapa justru yang terbanyak Kajari adalah dari Bali,” sebut Burhanuddin, sembari menyebut kalian berprestasi, saya jadikan kalian (pejabat). (Miasa/balipost)