Suasana di Pasar Kumbasari pascabanjir bandang akibat meluapnya Tukad Badung, Kamis (11/9). (BP/kmb)

DENPASAR, BALIPOST.com – Perumda Pasar Sewakadarma Kota Denpasar mencatat ada 1.122 pedagang di tiga pasar terdampak banjir bandang yang menerjang Denpasar, Rabu (10/9) dini hari.

Dirut Perumda Pasar Sewakadarma Kota Denpasar Ida Bagus Kompyang Wiranata mengutarakan pihak terkait tengah melakukan pembersihan banjir akibat Tukad Badung yang meluap itu dengan target 1 minggu sudah selesai dan pedagang bisa berjualan kembali.

Secara rinci jumlah pedagang yang terdampak adalah Pasar Kumbasari lantai satu terdiri dari 58 kios dan 147 los, lantai dua 97 kios, pasar bebas 11 kios dan pelataran pasar bebas 161 pedagang. Selanjutnya Pasar Kumbasari malam terdiri dari 386 pedagang.

Baca juga:  Made Aby Rebut Tiket ke Malang

Kemudian Pasar Badung tercatat ada 43 pedagang bermobil dan 182 pedagang pelataran yang terdampak. Ditambah ada 19 tenant di lantai 1A dan 18 stand kuliner di lantai 1B di Pasar Suci.

Wiranata mengatakan, dari total 1.122 pedagang yang terdampak tersebut, total kerugian ditafsir mencapai Rp13,7 miliar dengan asumsi 10 hari tidak berjualan.

Saat ini kata dia beberapa pedagang di lantai 2 Pasar Kumbasari sudah ada yang berjualan meski beberapa kios sempat terendam air. “Kami sebelumnya sarankan untuk tutup, tapi mereka memilih berjualan, kami izinkan dengan kondisi yang dimaklumi,” terangnya, Kamis (11/9).

Baca juga:  Gamelan Penting Semara Geya Bikin Pengunjung PKB Betah Tak Beranjak

Demikian untuk pedagang di Pasar Badung khususnya dalam gedung sudah berjualan namun dengan kondisi yang tidak kondusif, karena terputusnya jaringan listrik dan air. Kondisi ini pun dikatakannya membutuhkan waktu yang cukup panjang untuk perbaikan panel listrik yang terendam air di basement.

Untuk bisa kembali berjualan, pihaknya menargetkan pembersihan lokasi pasar yang terdampak bisa selesai dalam waktu satu minggu ini. Dengan itu pedagang bisa kembali berjualan. “Kami targetkan pembersihan bisa selesai dalam seminggu ini sehingga para pedagang bisa berjualan kembali. Namun untuk listrik yang masih menjadi kendala karena panel terendam. Ini membutuhkan waktu 5 sampai 10 hari,” imbuhnya. (Widiastuti/bisnisbali)

Baca juga:  Kembali Beroperasi Oktober, TPST Tahura Ngurah Rai II Dikelola Pihak Ketiga
BAGIKAN