Kirab ogoh-ogoh dan kesenian menyambut Nyepi digelar pertamakali di Balaikota Surakarta, Sabtu (18/3) sore diikuti oleh Walikota Surakarta Gibran Rakabuming Raka dan putranya Jan Enthes Srinarendra. (BP/kmb)

SURAKARTA, BALIPOST.com – Untuk pertama-kalinya, Kota Surakarta menggelar kirab dan pentas kesenian menyambut Hari Raya Nyepi yang dipusatkan di kantor Balaikota Surakarta, Sabtu (18/3) sore. Rangkaian Hari Raya Nyepi 1945 Caka ini juga diisi pawai ogoh-ogoh dari Solo, Klaten, Jogjakarta, hingga Gunung Kidul.

Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka berjalan mengikuti kirab umat Hindu di Solo Raya bersama putranya, Jan Enthes Srinarendra mengenakan pakaian adat madya Bali. Gibran dan Jan Enthes berbaur bersama barisan pemangku dan PHDI berjalan mengelilingi jalan utama depan Balaikota Surakarta hingga simpang gerbang Gladak dan kembali ke Plaza Balaikota.

Baca juga:  Dari Tambahan Kasus COVID-19 hingga Minat Wisman ke Bali Tinggi

Selama kirab kesenian tersebut, jalan utama di jantung Kota Solo itu ditutup. Kirab ogoh-ogoh berikut kesenian Bali dan Jawa ini merupakan yang pertama kali di Kota Solo, termasuk melibatkan seniman tari dari salah satu Kabupaten di Bali, Jembrana.

Sejumlah organisasi umat Hindu seperti PHDI, WHDI, KMHDI Yogyakarta dan Surakarta ikut meramaikan kirab ini. Uniknya, ogoh-ogoh yang ditampilkan di antaranya mengikuti khas Jawa termasuk gambelan yang mengiringi arak-arakan ogoh-ogoh. Sedangkan Kabupaten Jembrana menampilkan fragmentari bleganjur prabawa nata.

Baca juga:  Bali Macet Total, Pemerintah Harus Minta Maaf ke Wisatawan

Wali Kota Surakarta membuka ruang terbuka Balaikota Surakarta untuk rangkaian perayaan Nyepi umat Hindu di Solo. Meskipun minoritas, Gibran menginginkan semua hari raya bisa dirayakan bersama agar meriah.

Karena itu selain memfasilitasi ruang Balaikota dengan ornamen Hindu, serta terlibat langsung dalam kirab ogoh-ogoh. “Bagus, tahun depan kita ramaikan lagi, kita sediakan balaikota ini untuk seluruh umat memanfaatkan perayaan hari raya,” kata Gibran.

Sementara Jan Enthes di akhir pawai, mengaku sangat senang dan tidak takut lagi dengan ogoh-ogoh. Bocah tujuh tahun ini terlihat senang berjalan berkeliling mengenakan pakaian adat Bali, dengan udeng, kemeja putih dan kamben.

Baca juga:  Realisasi Pajak Badung Lampaui Target

Ketua PHDI Kota Surakarta, Ida Bagus Suarnawa menyampaikan apresiasinya kepada Wali Kota yang memberikan ruang perayaan Nyepi umat Hindu di Solo Raya. Di akhir kirab, Gibran dan Jan Enthes menerima miniatur ogoh-ogoh yang diserahkan bersama Ketua PHDI dan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jembrana. Usai parade, pada malam harinya dirangkai dengan pentas kesenian di plaza Balaikota menampilkan kesenian khas Bali dan Jawa. (kmb/balipost)

BAGIKAN