Pedagang Lantai 1 Pasar Kumbasari tengah mengecek barang dagangannya, mencari yang masih bisa diselamatkan. (BP/wid)

DENPASAR, BALIPOST.com – Banjir yang terjadi di Denpasar dan sekitarnya, Rabu (10/9), menjadi kisah pahit yang dialami masyarakat, termasuk pedagang di Pasar Kumbasari. Pasalnya, banjir yang datang tiba-tiba ini langsung menghantam seluruh dagangan yang ada, terutama di pelataran dan lantai satu. Pedagang pun mengakui kerugian mencapai ratusan juta.

Salah seorang pedagang pelataran malam di Pasar Kumbasari, Ibu Redi saat ditemui, Kamis (11/9) mengatakan, air meluap begitu tiba-tiba yang membuatnya tidak bisa menyelamatkan barang-barangnya. “Awalnya air masuk sedikit. Namun sesaat kemudian tiba-tiba air besar datang seperti tsunami, tembok sudah jebol. Akhirnya saya langsung lari,” terangnya.

Baca juga:  Setra Bongan Tergerus Hujan Deras, Jenazah Tersingkap

Dia mengakui, kerugian yang dialaminya mencapai puluhan juta rupiah. Tidak ada satupun barang yang bisa dia selamatkan karena disapu banjir dalam sekejap. Buah yang dijualnnya, termasuk meja, timbangan dan sarana pelengkap lainnya, kini lenyap.

Hal senada diungkapkan pedagang kios lantai satu Pasar Kumbasari, Ni Made Candri. Dia mengatakan, barang dagangannya hancur diterjang banjir yang cukup tinggi menggenangi pasar. Dia yang berjualan bahan kue dan sejenisnya mengaku mengalami kerugian hingga Rp500 juta lebih.

Baca juga:  Kapolri dan Panglima TNI Hadiri Apel Gelar Pasukan Operasi Lilin

Saat kejadian, Made Candri mengaku tidak di lokasi, karena dia belum pergi ke pasar saat itu. Mengetahui ada banjir di pasar, dia memilih tinggal di rumah dan pasrah terhadap barang dagangannya yang kemungkinan besar tidak selamat. “Saat itu tidak di pasar. Karena tahu ada banjir, saya tidak pergi ke pasar,” katanya.

Saat ditemui di lokasi, dia nampak tengah memeriksa barang dagangannya, ada beberapa yang coba dielamatkan. “Kami coba dulu sisihkan, siapa tahu masih ada yang bisa diselamatkan,” terangnya. (Widiastuti/bisnisbali)

Baca juga:  Denpasar Langganan Banjir, Ini Kecamatan Paling Rawan
BAGIKAN