Hujan Deras menyebabkan banjir dan bangunan ambles di Sanggulan, Tabanan, Rabu (10/9). (BP/bit)

TABANAN, BALIPOST.com – Hujan deras yang mengguyur sejak Selasa (9/9) mengakibatkan banjir di sejumlah titik kawasan Tabanan. Dampak terparah terjadi di wilayah perumahan Lembah Sanggulan, Desa Banjar Anyar, Kediri.

Lima bangunan berupa tiga rumah, satu rumah kos, dan satu warung ambles tergerus arus sungai pada Rabu (10/9) dini hari sekitar pukul 01.00 WITA.

Akibat derasnya arus, warga tidak sempat menyelamatkan harta benda. Seluruh isi rumah terendam dan sebagian hanyut terbawa arus. “Kejadiannya sangat cepat, kami hanya bisa menyelamatkan keluarga. Semua barang tertinggal,” Kata Susiani, salah satu korban rumah ambruk di Sanggulan.

Baca juga:  Penguatan Lahan Solusi Ketahanan Pangan Bali

Bahkan lanjut kata Anie, tak hanya harta benda, seluruh pakaian yang ia miliki pun terkena banjir.

Terpisah, Winaldi Nawir, Ketua Paguyuban Perumahan Bantaran Sungai Dati mengatakan lokasi terdampak banjir meliputi Perumahan Gang Mawar Dua, Perumahan Mawar Indah, Perumahan Nakula, Perumahan Panorama, Perumahan Alam Sari, Perumahan Lembah Sanggulan, dan Perumahan Taman Pertiwi.

Bahkan pada Selasa (9/9) malam warga Perumahan Panorama mengungsi ke SD Negeri 6 Banjar Anyar, sedangkan warga Perumahan Mawar Indah mengevakuasi diri ke rumah warga di lokasi atas.

Baca juga:  Rentetan Gempa Terjadi di Jawa, Mitigasi Bencana Diminta Ditingkatkan

Winaldi mengatakan banjir kali ini lebih parah dibandingkan sebelumnya, dengan ketinggian air mencapai sepinggang orang dewasa. Kondisi di Perumahan Panorama bahkan paling parah lantaran senderan sungai yang jebol saat banjir sebelumnya belum diperbaiki.

“Kami sudah mengajukan proposal ke BPBD untuk pembangunan pembatas sungai dengan anggaran Rp34 juta, tapi belum sempat digarap, banjir kembali datang,” ungkapnya.

Selain merusak bangunan, banjir juga menutup setengah badan jalan di sekitar lokasi. Warga khususnya yang berada di lembah sanggulan kini masih khawatir dengan potensi longsor susulan akibat pondasi badan sungai yang tergerus derasnya arus.

Baca juga:  Polda Bali Bentangkan Kain Merah-Putih Terpanjang di Jatiluwih

Para korban berharap adanya penanganan cepat dari BPBD dan pemerintah daerah, karena kondisi material reruntuhan terlalu berat untuk ditangani warga secara mandiri. (Puspawati/balipost)

BAGIKAN