
DENPASAR, BALIPOST.com – Lonjakan volume angkutan barang dari Jawa menuju Bali mendorong pemerintah memaksimalkan peran Pelabuhan Benoa sebagai jalur distribusi utama. Langkah ini dinilai penting untuk mengurangi ketergantungan pada Pelabuhan Gilimanuk yang kerap padat dan menimbulkan antrean panjang.
Kepala Dinas Perhubungan Denpasar I Ketut Sriawan, Senin (8/9), mengatakan bahwa dalam sebulan rata- rata ada 600 angkutan barang dengan muatan 15 ton per bulan. Sementara kapasitas terminal barang di Jalan Galunggung hanya 50 -60 per hari.
“Logistik ke Denpasar banyak yang lewat darat dan cukup membuat kemacetan terutama di Cargo yang parkir dibadan jalan. Sebenarnya sudah ada pusat pergudangan untuk mengantisipasi jangan sampai kendaraan besar langsung masuk ke kota,” ujarnya
Dengan volume angkutan logistik yang tinggi, maka perlu bantuan pemerintah pusat. Pihaknya mengusulkan agar paling tidak setengah dari terminal Mengwi bisa menjadi angkutan barang. “Sambil menunggu bongkar muat 1-2 hari bisa parkir disana di Terminal Mengwi,” ujarnya.
Selain itu, yang terpenting pihaknya mendorong logistik tidak lewat darat tapi lewat laut, yaitu Pelabuhan Benoa. Sedangkan transportasi perikanan di Pelabuhan Benoa telah diusulkan untuk dipusatkan di Pengambengan, Jembrana.
“Denpasar menyambut baik hal itu. Kami tinggal memantapkan pengawasan dan pengendalian angkutan barang dengan melihat kelas jalan di Denpasar serta kendaraan yang melaluinya. Jangan sampai truk muatan 15 ton masuk ke jalan dengan kapasitas 8 ton, karena disamping membuat kemacetan juga membebani jalan,” ungkapnya.
Didorongnya angkutan logistik lewat Pelabuhan Benoa bukan tanpa perhitungan. Karena pihaknya telah melihat distribusi logistik dari Pelabuhan Jangkat, Banyuwangi menuju Pelabuhan Gili Mas, Lombok berjalan cukup baik sehingga ia yakin pola serupa dapat dilakukam di Bali.
“Dari Banyuwangi ke Lombok sudah baik makanya Bali kenapa tidak bisa diterapkan. Selain bisa mengurangi pelanggaran parkir, juga mengurangi kemacetan dll,” imbuhnya.
Perlu diketahui pada Januari 2025 angkutan logistik yang masuk ke pusat pergudangan Dishub Denpasar yaitu 587 angkutan dengan muatan 8.386 ton, Februari 619 angkutan dengan muatan 8.910 ton, Maret 612 angkutan dengan muatan 8.900 ton, April 466 angkutan dengan muatan 6.679 ton, Mei 721 angkutan dengan muatan 10.314 ton, Juni 785 angkutan dengan muatan 11.105 ton, Juli 770 angkutan dengan muatan 10.861, Agustus 873 angkutan dengan muatan 12.502 ton. (Citta Maya/Balipost)