
GIANYAR, BALIPOST.com – Upacara palebon Tjokorda Niti Yadnya (60), di Puri Agung Ubud, Gianyar, Rabu (3/9), berlangsung khidmat. Ribuan masyarakat dan wisatawan turut mengiringi dan menyaksikan prosesi megah tersebut.
Masyarakat turut mengiringi piranti upacara palebon berupa bade atau menara jenazah setinggi 19 meter dan lembu ungu ke Setra Dalem Puri yang berlokasi di Banjar Tebesaya, Desa Peliatan, Ubud.
Sementara, piranti palebon diarak oleh warga dari 11 banjar menuju Setra Dalem Puri yang berjarak sekitar 1 kilometer dari Puri Agung Ubud. Bahkan, Kapolres Gianyar, AKBP Chandra C. Kesuma dan Kapolsek Ubud, Kompol I Wayan Putra Antara ikut berbaur dengan warga Ubud menggotong bade raksasa.
Tokoh Puri Agung Ubud, Cokorda Ngurah Suyadnya alias Cok Wah menyampaikan, palebon ageng di Puri Ubud menjadi perhatian, bukan hanya karena ukuran sarananya yang besar, tetapi juga karena sarat makna budaya.
Khusus lembu yang dibuat berwarna ungu, melambangkan kebesaran, keagungan, sekaligus penghormatan. Ukurannya pun luar biasa dengan tinggi 7,6 meter dari pondasi hingga ujung tanduk. Panjang Lembu mencapai 4,5 meter.
Sementara itu, Kapolsek Ubud, Kompol I Wayan Putra Antara memaparkan, Polsek Ubud mengerahkan 100 personel gabungan untuk pengamanan upacara palebon di Puri Agung Ubud. Pengamanan ini bertujuan untuk memastikan kelancaran seluruh rangkaian kegiatan serta meminimalkan dampak terhadap aktivitas masyarakat. (Wirnaya/balipost)