Gubernur Bali, Wayan Koster bersama belasan ribu pecalang Bali pada Gelar Apel Agung Pecalang Bali, di Lapangan Renon, Senin (1/9). (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Bali kini kembali aman dan kondusif pascademonstrasi yang terjadi pada Sabtu (30/8). Hal ini ditegaskan oleh Gubernur Bali, Wayan Koster, Selasa (2/9).

Gubernur Koster, menyampaikan bahwa demonstrasi di Bali telah berakhir dan berhasil dikelola dengan sangat baik secara bersama-sama oleh Gubernur Bali dan aparat keamanan, serta dukungan dan peran aktif majelis umat beragama, Desa Adat, Pecalang, dan seluruh komponen masyarakat.

“Seluruh aktivitas masyarakat Bali sudah normal kembali seperti biasa,” ujar Gubernur Koster.

Gubernur Koster menegaskan bahwa Bali kini dalam keadaan sangat aman, kondusif, dan damai. Untuk itu, pihaknya mengundang wisatawan dari seluruh negara maupun wisatawan domestik untuk berkunjung ke Bali,
menikmati keindahan alam, keramahtamahan masyarakat, serta keberagaman dan keunikan budaya Bali.

Untuk memastikan keamanan dan kondusifitas Bali ini, Gubernur Koster telah menggelar dialog dan konferensi pers bersama pemuka agama se-Bali yang dihadiri oleh Pangdam IX/Udayana, Kajati Bali, Ketua DPRD Provinsi Bali, Danlanal, Danlanud, Danrem, Majelis Desa Adat Provinsi Bali, serta majelis umat beragama dari Islam, Kristen, Hindu, Buddha, dan Konghucu, termasuk perwakilan majelis desa adat se-Kabupaten/Kota di Bali, yang berlangsung di Gedung Kertha Sabha, Denpasar pada Minggu (31/8).

Pada kesempatan ini, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Bali dan Forum Komunikasi Perangkat Daerah menggelar konferensi Pers untuk penyampaian himbauan resmi kepada masyarakat Bali.  Yaitu, menolak segala bentuk demo anarkis di Tanah Gumi Bali yang dilakukan oleh massa dari luar daerah. Mengajak masyarakat Bali tetap tenang, waspada, dan menjaga keamanan, ketentraman, serta kondusivitas, dengan peran aktif tokoh agama, tokoh adat, organisasi kemasyarakatan, dan pecalang di wilayah masing-masing.

Baca juga:  Akasaka Disebut akan Beroperasi Lagi Setelah 4 Tahun Ditutup, Ini Kata Gubernur Koster

Menghormati penyampaian aspirasi sebagai hak konstitusional, namun menekankan agar dilakukan dengan santun, berbudaya, dan tidak anarkis.

Menegaskan pentingnya menjaga citra Bali sebagai tanah kelahiran bersama sekaligus destinasi wisata dunia yang baru pulih pasca pandemi. Mendukung penuh TNI-Polri dalam menjaga keamanan dan menindak tegas pelaku anarkis yang merusak citra Bali .

Selain itu, pada Senin (1/9), Gubernur Koster menggelar Apel Agung Pecalang Bali di Lapangan Bajra Sandhi Renon. Ini sebagai bentuk kesiapan menjaga keamanan daerah. Hal ini dilakukan untuk memperkuat komitmen Pecalang yang ada di Bali untuk turut mengamankan Bali, sehingga tidak terjadi anarkisme di Bali.

Pada kesempatan ini, belasan ribu pecalang Bali menyatakan sikap. Diantaranya, menolak segala bentuk demo anarkis di Tanah Gumi Bali. Apalagi, berdasarkan informasi bahwa masa yang melakukan aksi demo anarkis di Tanah Gumi Bali sengaja didatangkan dari luar Bali.

Tanah Gumi Bali adalah tempat kelahiran dan tempat hidup, menghirup udara Bali, serta membangun kehidupan yang sejahtera dan bahagia niskala-sekala, yang menjadi tanggung jawab seluruh masyarakat Bali. Oleh karena itu, Tanah Gumi Bali wajib dijaga oleh seluruh komponen masyarakat Bali. Jangan ada pihak yang melakukan tindakan anarkis menjadikan Bali tidak aman.

Baca juga:  Perbaiki Infrastruktur di 7 Lokasi, Badung Anggarkan 60 Miliar di APBD 2023

Pecalang Bali tidak rela tanah Bali dan keamanan Bali yang sangat kondusif diganggu dan dirusak dengan aksi demonstrasi yang tidak bertanggungjawab dan anarkis.

Pecalang Bali akan membela Bali secara niskala-sekala dari perbuatan pihak dari mana pun yang mengganggu dan menodai kesucian Tanah Gumi Bali.

Pecalang Bali mendukung penuh agar aparat keamanan Negara, TNI, dan Polri dalam mejalankan tugas menjaga keamanan Tanah Gumi Bali, serta menindak tegas para pelaku anarkis dari mana pun yang melanggar peraturan dan memproses secara hukum.

Pecalang Bali siap bekerjasama dengan aparat keamanan Negara, TNI, dan Polri, serta seluruh komponen masyarakat dalam menjaga keamanan, ketentraman, dan ketertiban Tanah Gumi Bali.

“Dengan dukungan penuh umat beragama dan pecalang, kini situasi di Bali sudah aman dan kondusif. Keamanan dan ketenangan Bali adalah tanggung jawab kita bersama,” tegas Gubernur Koster.

Sementara itu, Polda Bali Bersama Pangdam IX/Udayana rutin melaksanakan Patroli Gabungan Skala Besar Demi Menjaga Keamanan Pulau Bali sejak Sabtu (30/8). Patroli besar langsung dipimpin Kapolda Bali Irjen Pol. Daniel Adityajaya, S.I.K., M.Si., bersama Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Piek Budyakto, S.H., M.H.

Baca juga:  Hidden Canyon, Wisata Susur Sungai yang Makin Diminati Wisatawan

Patroli ini melibatkan unsur TNI dan Polri, dengan menyasar sejumlah titik strategis dan kawasan rawan serta Objek Vital di berbagai wilayah di Bali. Kegiatan ini merupakan bentuk sinergitas antara TNI dan Polri dalam menjaga stabilitas keamanan serta memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat, m

Dalam kesempatan tersebut, Kapolda Bali menegaskan komitmen jajaran kepolisian untuk terus bersinergi dengan TNI dalam menjaga Pulau Dewata tetap aman dan damai.

“Kami bersama Pangdam IX/Udayana sepakat bahwa keamanan Bali adalah tanggung jawab bersama. Oleh karena itu, patroli gabungan ini menjadi bukti nyata sinergitas TNI-Polri demi menjaga kedamaian yang sudah menjadi ciri khas Bali,” ujar Irjen Pol. Daniel Adityajaya dalam keterangan resmi Polda Bali.

Senada dengan itu, Mayjen TNI Piek Budyakto menekankan pentingnya menjaga soliditas antarinstansi guna mengantisipasi berbagai potensi gangguan keamanan.

“Kehadiran kami di lapangan adalah bentuk kesiapsiagaan dan pengabdian kepada masyarakat. Kami ingin memastikan bahwa Bali tetap menjadi wilayah yang damai, aman, dan tertib,” ungkap Pangdam IX/Udayana.

Kegiatan patroli berlangsung dengan tertib, disambut baik oleh masyarakat, dan diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan publik terhadap kinerja aparat keamanan.

Kapolda Bali juga memberikan dukungan berupa logistik kepada personel TNI-Polri serta pecalang yang berjaga di objek-objek vital. (kmb/balipost)

BAGIKAN