Sejumlah petugas melakukan penebangan pohon. (BP/eka)

DENPASAR, BALIPOST.com – Ala ayuning dewasa secara harfiah berarti baik-buruknya hari dalam tradisi Bali. Ini adalah sistem penanggalan yang memandu masyarakat Hindu Bali dalam memilih waktu yang paling sesuai untuk melakukan berbagai aktivitas,baik itu upacara keagamaan, membangun rumah, bercocok tanam, hingga memulai usaha.

Setiap jenis dewasa memiliki indikator baik dan tidak baik untuk kegiatan spesifik, sehingga tidak ada hari yang secara mutlak baik atau buruk, hanya cocok atau kurang cocok tergantung situasi dan tujuan kegiatan.

Pada hari ini, 31 Agustus 2025, berikut ala ayuning dewasa-nya dikutip dari kalenderbali.org.

Sebagai catatan, meski kalender memberikan panduan ini, untuk keperluan ritual adat atau keputusan penting seperti pernikahan, umumnya masih disarankan untuk berkonsultasi dengan pemangku adat setempat agar sesuai konteks spiritual dan lokal.

Baca juga:  "Pertempuran" Tradisional dan Modernitas di Bali

Carik Walangati

Tidak baik untuk pernikahan (wiwaha), ngaben (atiwa-tiwa), dan membangun rumah.

Dewasa Ngelayang

Baik untuk membangun rumah, membuat jukung (perahu kecil), dan sejenisnya.

Geni Rawana

Baik untuk pekerjaan yang menggunakan api. Tidak baik untuk mengatapi rumah, melaspas (penutup atap), serta bercocok tanam.

Kajeng Kliwon Enyitan

Baik untuk memulai membuat sesuatu yang berkekuatan gaib (sesikepan).

Kajeng Rendetan

Baik untuk menanam pohon yang menghasilkan buah.

Kala Buingrau

Baik untuk menebang kayu, membuat bubu (perangkap ikan), dan memuja pitra (leluhur). Tidak baik untuk membangun atau mengatapi rumah.

Baca juga:  Duktang Diingatkan Jangan Hidupkan Musik Keras-keras dan Pesta Miras

Kala Jangkut

Baik untuk membuat alat penangkap ikan, jaring, dan senjata.

Kala Kutila Manik

Baik untuk membuat ranjau, pagar, rintangan, lubang penghalang, alat perangkap, serta untuk upacara Bhuta Yadnya.

Kala Rumpuh

Tidak baik untuk pindah rumah dan memulai usaha memelihara ternak.

Kaleburau

Tidak baik untuk melakukan karya ayu atau yadnya. Khususnya tidak baik untuk pelaksanaan atiwa-tiwa atau ngaben.

Lebur Awu

Tidak baik untuk pernikahan, pertemuan, membangun/memperbaiki rumah. Baik untuk membangun irigasi.

Panca Prawani

Tidak baik digunakan untuk dewasa ayu.

Pepedan

Baik untuk membuka lahan pertanian baru. Tidak baik untuk membuat peralatan dari besi.

Salah Wadi

Tidak baik untuk melakukan Manusa Yadnya seperti pernikahan, potong rambut, dan Pitra Yadnya seperti penguburan, ngaben, nyekah, dan ngasti.

Baca juga:  Zona Merah Ini Sumbang Korban Jiwa Terbanyak, Salah Satunya Sulinggih

Sedana Yoga

Baik untuk membuat perangkat berdagang, tempat berdagang, memulai berjualan karena diyakini membawa lancarnya rezeki.

Semut Sedulur

Baik untuk gotong royong, kerja bakti, kampanye, membentuk perkumpulan. Tidak baik untuk mengubur atau membakar mayat.

Srigati Jenek

Baik untuk membuat bibit atau menanam padi, menyimpan padi dalam lumbung, dan pelaksanaan upacara terkait.

Titibuwuk

Baik untuk menghilangkan penyakit karena guna-guna atau sihir. Tidak baik untuk memulai pekerjaan penting, bepergian, atau membuat tangga/banggul.

Upadana Amerta

Baik untuk menanam tanaman atau membuat alat-alat berdagang dan memulai aktivitas jual-beli. (Dedi Sumartana/balipost)

BAGIKAN