Beberapa pekerja menggarap bangunan di wilayah Badung. (BP/eka)

DENPASAR, BALIPOST.com – Dalam tradisi masyarakat Bali, dewasa ayu atau ala ayuning dewasa memiliki peran penting sebagai pedoman dalam menentukan waktu yang tepat untuk melakukan sebuah kegiatan. Secara etimologis, ala berarti buruk atau kurang baik, sedangkan ayu berarti indah, baik, atau utama.

Dewasa bermakna hari, waktu, atau momentum. Maka, ala ayuning dewasa dapat dipahami sebagai perhitungan waktu yang mempertimbangkan sisi baik (ayu) dan kurang baik (ala), sehingga dapat dipilih saat yang paling harmonis untuk suatu kegiatan.

Di balik konsep ini, tersimpan filosofi bahwa kehidupan tidak hanya berjalan secara kasat mata, tetapi juga terhubung dengan ritme kosmis. Memilih waktu yang tepat sama halnya dengan menjaga keseimbangan antara sekala dan niskala.

Baca juga:  Masyarakat Diharapkan Dewasa dan Sportif Berdemokrasi

Berikut ala ayuning dewasa hari ini, Minggu, 7 September 2025 dikutip dari kalenderbali.org:

Amerta Buwana

Baik untuk upacara Dewa Yadnya dan Pitra Yadnya.

Banyu Urug

Baik untuk membuat bendungan. Tidak baik untuk membuat sumur.

Carik Walangati

Tidak baik untuk melakukan pernikahan/wiwaha, atiwa-tiwa/ngaben dan membangun rumah.

Kala Gotongan

Baik untuk memulai suatu usaha. Tidak baik untuk mengubur atau membakar mayat.

Kala Katemu

Baca juga:  Tumpek Landep Dijadikan Hari Pusaka

Baik untuk menangkap ikan, berburu, mapikat, memasang jerat, kungkungan, menggelar pertemuan.

Kala Mretyu

Baik untuk membuat senjata, mulai berperang membela kebenaran, memberi nasihat kepada orang lain. Tidak baik untuk bersenggama, segala yadnya.

Kala Prawani

Tidak baik untuk semua kegiatan, hari ini mengandung pengaruh yang kurang baik.

Kala Rau

Baik untuk meramu obat-obatan, sadek, membuat senjata, upas (penjaga). Tidak baik untuk membangun rumah, mengatapi rumah akibatnya akan terbakar, batasi berbicara yang dapat menimbulkan kekeliruan, mengawinkan orang.

Baca juga:  Seribuan Siswa di Denpasar akan Jalani Tes PCR

Pamacekan

Baik untuk mengerjakan sawah/tegal, membuat tombak penangkap ikan. Tidak baik melaksanakan yadnya

Salah Wadi

Tidak baik untuk melakukan Manusa Yadnya (wiwaha, mapandes, potong rambut, dll.) Pitra Yadnya (Penguburan, atiwa-tiwa/ngaben, nyekah, ngasti, dll).

Sedana Yoga

Baik untuk membuat alat berdagang, tempat berdagang, mulai berjualan karena akan murah rejeki.

Sri Tumpuk

Baik untuk mencari burung (mapikat).

Subacara

Baik untuk melangsungkan segala jenis upacara, membuat program (rencana), membuat peraturan, mengangkat petugas, mulai berlatih/belajar. (Dedy Sumarthana/balipost)

BAGIKAN