Imunisasi - Petugas Dinas Kesehatan Karangasem saat memberikan imunisasi kepada anak untuk mencegah campak. (BP/Nan)

AMLAPURA, BALIPOST.com – Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem mencatat ada sebanyak 33 kasus anak yang penderita campak. Guna mencegah penyebaran kasus ini, Diskes telah melakukan Outbreak Response Immunization (ORI), untuk memutus penularannya.

Kepala Dinas Kesehatan Karangasem dr. I Gusti Bagus Putra Pertama, mengungkapkan, 33 kasus campak di Karangasem ini tersebar di wilayah Kelurahan Subagan, Kelurahan Karangasem dan Desa Bungaya Kangin.

“Temuan kasus ini ada di Kecicang Islam Desa Bungaya Kangin dengan jumlah 25 kasus dan 8 kasus positif. Di Lingkungan Karangsokong dengan 16 kasus, dan 7 kasus positif, sementara 18 kasus positif campak lainnya tersebar di lokasi lainnya di wilayah Kelurahan Subagan, Kelurahan Karangasem,” ujarnya.

Baca juga:  Awal Tahun, DTW di Karangasem Ramai Dikunjungi Wisatawan

Anak yang terinfeksi campak berusia antara 0-10 tahun. Pasca temuan kejadian ini, Dinas Kesehatan melakukan investigasi epidemologi dengan cepat. “Tim surveilans Dinas Kesehatan dan puskesmas segera turun ke lapangan. Melakukan pendataan kasus, pelacakan kontak, dan pemetaan wilayah terdampak, serta melalukan Outbreak Response Immunization (ORI),” katanya.

Menurut Pertama, gejala campak mencakup demam tinggi yang biasanya mendadak dan berlangsung 4–7 hari disertai batuk, pilek, dan mata merah/berair (konjungtivis), Bercak Koplik (bintik putih keabu-abuan di dalam mulut, khas campak).

Baca juga:  Gangguan di KKOP Bandara Tinggi, AP I Gencarkan Sosialisasi

“Pada penderita juga biasanya ditemukan ruam kemerahan (rash) muncul 3–5 hari setelah demam, mulai dari wajah lalu menyebar ke seluruh tubuh. Gejala umum lain, seperti badan lemah, tidak nafsu makan,” jelasnya.

Dia menjelaskan, kalau untuk cakupan imunisasi campak di Kabupaten Karangasem masih 55,5 persen, dari target 95 persen. “Imunisasi tambahan diberikan kepada anak-anak dan kelompok rentan di sekitar lokasi kasus. Dilakukan untuk mencegah penularan lebih lanjut,” imbuhnya. (Eka Parananda/Balipost)

Baca juga:  Lima Embung di Karangasem Kering

 

 

BAGIKAN