Petugas mengevakuasi jasad APK yang ditemukan di kamar kos di Jalan Tunggak Bungin, Desa Sanur Kauh. (BP/istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Penghuni kos di Jalan Tunggak Bungin, Desa Sanur Kauh, Kecamatan Denpasar Selatan (Densel), digegerkan dengan ditemukannya seorang pria berinisial APK (28) asal Surabaya, Jawa Timur, dalam kondisi meninggal, Selasa (26/8).

Sebelumnya, korban sempat berteriak, sehingga tetangganya melakukan pengecekan ke lokasi. Korban ditemukan sudah tak bernafas dengan kondisi kepala mengalami luka menganga. Belum bisa dipastikan apa penyebab kematian korban. Pihak kepolisian tengah melakukan penyelidikan lebih lanjut dengan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan pemeriksaan saksi-saksi.

Baca juga:  Kematian Wanita Asal Malang Diduga Tidak Wajar

Kasi Humas Polresta Denpasar, AKP Ketut Sukadi saat di konfirmasi, Rabu (27/8), menjelaskan awal kejadian bermula ketika saksi berinisial IBAW (43), sekitar pukul 08.30 Wita mendengar teriakan korban dari kamarnya. Korban berteriak seperti orang kesakitan. Saat itu, saksi yang berada di kamar lain langsung keluar dan melakukan pengecekan.

Korban dilihat sudah tiduran di lantai seperti kesakitan. Korban tidak bisa diajak komunikasi. “Melihat kondisi korban seperti itu, saksi (IBAW) langsung menghubungi ambulans BPBD Kota Denpasar. Saksi juga melapor ke kantor desa dan menghubungi pemilik kos,” ujarnya.

Baca juga:  Kompor Meledak, Dua Dapur Ludes Terbakar

Sekitar pukul 09.30 Wita, kepala dusun setempat dan polisi dari Polsek Densel tiba di TKP. Lalu mengecek korban di kamarnya dan ternyata sudah tak bernafas dan meninggal dunia. Hasil olah TKP, korban ditemukan tidak mengunakan baju dan mengenakan celana pendek jeans tapi melorot sampai di lutut. Polisi juga menemukan kotoran dari anus korban dan tercecer di lantai kamar.

Dalam pemeriksaan badan korban, polisi juga menemukan kepala korban mengalami luka menganga. Sehingga ada bercak darah di lantai dan tembok depan kamar mandi. Korban kos di TKP sekitar 1 tahun. “Katanya korban kos di TKP sejak setahun lalu. Nah untuk memastikan penyebab kematian korban, hanya bisa dilakukan lewat autopsi,” tutupnya. (Ngurah Kertanegara/balipost)

Baca juga:  Tiga Korban Kecelakaan Dirujuk ke Jember

 

BAGIKAN