
SINGARAJA, BALIPOST.com – Pemerintah Kabupaten Buleleng akan melakukan penataan besar-besaran terhadap kawasan wisata Lovina pada tahun 2026 mendatang. Anggaran sebesar Rp 25 miliar dari APBD Buleleng telah disiapkan untuk mewujudkan wajah baru kawasan ikonik di pesisir utara Bali ini.
Penataan kawasan ini tidak hanya menyasar keindahan visual, namun juga membawa konsep tematik dengan membagi Lovina menjadi tiga zona utama:
Zona Barat (Pantai Tasik Madu) akan dikembangkan sebagai kawasan budaya, Zona Tengah akan difokuskan menjadi kawasan marina dengan fasilitas pendukung wisata laut, Zona Timur disiapkan untuk pengembangan ekonomi, seperti UMKM dan pusat kuliner.
“Penataan ini sudah kami sosialisasikan melalui FGD yang dihadiri akademisi, pelaku usaha, sejarawan, dan masyarakat. Responnya sangat positif dan mendapat apresiasi luar biasa,” ujar Bupati Buleleng, dr. I Nyoman Sutjidra, saat dikonfirmasi Minggu (24/8).
Langkah ini juga sejalan dengan program Kementerian Pariwisata RI yang meluncurkan paket wisata 3B (Banyuwangi, Bali Barat, dan Buleleng), yang akan terkoneksi melalui jalur laut dengan kapal cepat. Oleh karena itu, Pemkab Buleleng juga tengah mempertimbangkan pembangunan dermaga sepanjang 150 meter ke arah laut untuk mendukung layanan tersebut.
“Kalau dermaganya jadi, Lovina bisa terhubung langsung hingga ke Gili Trawangan. Potensi wisata akan semakin terbuka luas,” kata Sutjidra optimis.
Pembangunan dermaga diperkirakan membutuhkan tambahan anggaran sekitar Rp 15 miliar. Sutjidra berharap dana tersebut bisa didukung oleh Kementerian Pariwisata. Namun jika tidak, Pemkab siap membangun dermaga tersebut secara bertahap melalui APBD.
Saat ini, seluruh perencanaan teknis, termasuk Detail Engineering Design (DED), telah rampung. Proses tender ditargetkan dimulai pada Januari 2026, bersamaan dengan proyek strategis lainnya seperti penataan Titik Nol Kota Singaraja dan Pelabuhan Tua Buleleng. (Yudha/Balipost)