Ilustrasi. (BP/Dokumen Antara)

DENPASAR, BALIPOST.com – Temuan dua pria yang meninggal di kamar apartemen, Jl. Imam Bonjol, Denpasar Barat pada Rabu (20/8) mengejutkan banyak pihak. Pasalnya di lokasi kejadian ditemukan juga racun tikus yang menyebabkan munculnya dugaan keduanya mengakhiri hidup.

Terkait motif di balik peristiwa ini, sumber dari pihak kepolisian mengatakan dugaan sementara adalah hubungan asmara.

Kasi Humas Polresta Denpasar AKP Ketut, Jumat (22/8) menjelaskan dari keterangan karyawan apartemen, GPP (23), pukul 14.00 WITA, ia diberi tahu oleh resepsionis bahwa ada tamu yang seharusnya sudah check out.

Baca juga:  Napi Gagal Transaksi Narkoba Saat Main Layangan di Padanggalak

Namun, tamu dimaksud tidak kunjung keluar sehingga GPP mengajak KAW (31) mengecek ke kamar tersebut. “Saat tiba di depan kamar, saksi (GPP) mencoba memanggil-manggil, namun tidak ada jawaban. Pintu kamar dalam keadaan terkunci dari dalam,” ujarnya.

Selanjutnya GPP membuka pintu kamar korban menggunakan kunci cadangan. Saat pintu dibuka, mereka melihat muntahan di dekat kasur.

Setelah itu, mereka melihat sedikit ke kasur terlihat ada kaki. Mereka pun tidak berani kembali masuk ke dalam dan menghubungi owner, Andi. Berapa menit kemudian anggota Polsek Denbar tiba di TKP.

Baca juga:  Jadi Saksi Kasus SPI Unud, Prof. Antara Sebut Raka Sudewi Bertanggung Jawab

Sementara, saksi berinisial Ta mengatakan, terakhir kali melihat BH pada Selasa (19/8), pukul 10.00 WITA. Saat itu korban dilihat duduk di depan kamar mandi karena pintu kamarnya terbuka setengah.

Saat jasad BH ditemukan, kondisinya antara lain mulut terbuka dan mengeluarkan busa. Ada pula luka gores di pelipis mata kanan. Selain itu, di TKP ditemukan obat pereda nyeri, vitamin, dan racun tikus.

Baca juga:  Dua Pria Meninggal di Kamar Apartemen, Identitas Para Korban Masih Ditelusuri

“Dugaan sementara, kedua korban meninggal akibat keracunan, mengingat ditemukan adanya racun tikus di TKP. Kedua korban diduga melakukan bunuh diri dengan mengkonsumsi racun tikus tetes,” ungkapnya.

Selain itu, sebelum meninggal, kedua korban membersihkan data di HP-nya.

Pada pukul 17.35 WITA, jasad kedua korban dievakuasi oleh petugas gabungan PMI Kota Denpasar dan BPBD Kota Denpasar ke Ruang Jenazah RSUP Prof. Ngoerah, Sanglah, dengan menggunakan ambulans. (Kerta Negara/balipost)

 

BAGIKAN