
TABANAN, BALIPOST.com – Pemerintah Kabupaten Tabanan terus menggeliatkan gerakan pengelolaan sampah berbasis sumber. Salah satu inovasi yang kini terus digeliatkan adalah pembuatan teba modern untuk pengolahan sampah organik.
Tak hanya menyasar di lingkungan OPD, desa dan fasilitas umum, tetapi juga menyasar sekolah-sekolah, bahkan melibatkan seluruh warga sekolah.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tabanan, I Gusti Ngurah Darma Utama mengatakan, sudah ada 413 teba modern di semua jenjang sekolah pada lingkup kewenangan Pemkab Tabanan, mulai dari TK, SD maupun SMP. Jumlah tersebut masih akan bertambah seiring proses pembangunan yang masih terus dilakukan di sekolah lainnya.
Dengan skup sekolah yang terbatas, pembuatan teba modern bisa diaplikasikan dengan memilih lokasi seperti di sudut sekolah atau dikemas menjadi tempat duduk siswa di halaman sekolah. “Pembuatan teba modern ini bukan sekadar fasilitas fisik, melainkan sarana edukasi. Kami ingin siswa, guru, hingga orang tua ikut terlibat langsung. Dengan begitu, kesadaran mengelola sampah dimulai dari lingkup terkecil, yaitu warga sekolah,” kata Darma Utama, Selasa (19/8).
Ia menambahkan, sampah organik yang diolah melalui teba modern dapat dikonversi menjadi kompos. Hasilnya bisa dimanfaatkan untuk merawat taman sekolah maupun tanaman di rumah warga sekolah. “Anak-anak belajar memilah, guru mendampingi, dan orang tua bisa ikut menerapkan di rumah. Jadi ini gerakan bersama,” tambahnya.
Menurutnya, gerakan teba modern diharapkan bisa mendukung pengurangan timbulan sampah yang masuk ke tempat pengolahan akhir (TPA). Dengan pengelolaan sejak dini, volume sampah bisa ditekan, sekaligus menumbuhkan perilaku peduli lingkungan.
“Target kami, seluruh sekolah di Tabanan nantinya memiliki teba modern. Dengan cara ini, pendidikan karakter peduli lingkungan tidak hanya diajarkan, tapi dipraktikkan langsung oleh warga sekolah,” tegasnya. (Puspawati/balipost)