Anggota DPRD Gianyar, Ngakan Ketut Putra. (BP/istimewa)

 

GIANYAR, BALIPOST.com – Postingan anggota DPD RI, Ni Luh Djelantik di media sosial yang banyak menyoroti fasilitas umum, pendidikan, hingga kesehatan di Kabupaten Gianyar mendapat tanggapan dari anggota DPRD Gianyar, Ngakan Ketut Putra.

Politikus dapil Gianyar ini menilai postingan itu menunjukkan Ni Luh Djelantik tidak mengetahui tentang Gianyar.

Ngakan Putra, Selasa (19/8), mengatakan, Ni Luh Djelantik tidak mengetahui program kesehatan gratis di Gianyar. Termasuk, tidak mengetahui tentang pendidikan di Gianyar gratis dan ada program beasiswa.

“Anak masuk SD, SMP dapat baju, tas, sepatu, dan peralatan tulis, serta beasiswa kuliah gratis di universitas negeri, diploma negeri, serta BLK,” ucapnya.

Baca juga:  Dari Salah Satu Kru KRI Nanggala-402 Asal Karangasem hingga Brigjen TNI IGP Dani Tewas dalam Kontak Tembak

Dijelaskannya, Ni Luh Djelantik juga dinilainya tidak memahami bahwa pajak sawah LP2B di Gianyar gratis dan bahkan 2026 direncanakan seluruh sawah digratiskan PBB-nya, kecuali tanah untuk usaha.

“Tahukah Luh Djelantik setiap sekaa teruna dapat dana Rp20 juta dari tahun 2025 dan seterusnya untuk menunjang kreativitas anak muda di bidang seni?” tanya pria yang menjabat Ketua Badan Kehormatan DPRD Gianyar itu.

Ngakan Putra juga menilai Luh Djelantik tidak mengetahui Gianyar memiliki rumah sakit dengan pelayanan terbaik. Rumah Sakit (RS) Sanjiwani dan Payangan termasuk memiliki ruang poli jantung pertama di Bali untuk RS daerah. “Kami meyakini Luh Djelantik tidak mengetahui Gianyar sebagai 10 daerah kabupaten/kota paling maju di indonesia,” jelas Ngakan Putra.

Baca juga:  Bangun Kesadaran WNI Gunakan Hak Konstitusional di Pemilu, URK Digelar

Terkait puspem yang menjadi sorotan Ni Luh Djelantik, Ngakan Putra menjelaskan bahwa puspem sudah direncanakan sejak awal dan masuk visi dan misi Bupati Gianyar, I Made Mahayastra saat kampanye untuk meningkatkan pelayanan publik.

“Masalah pinjam uang untuk pembangunan puspem ini sudah diperhitungkan secara matang. Sama saat pinjam uang untuk membangun RS Gianyar, RS Payangan, dan bantuan pinjaman dana PEN yang sampai Rp 500 miliar. Semuanya sudah hampir lunas karena kita punya kemampuan fiskal yang bagus dengan PAD Rp2 triliun,” tegas politikus Partai Perindo tersebut.

Baca juga:  Ditolak, Rencana Kenaikan Tarif PDAM

Lebih lanjut dijelaskan, sebenarnya Gianyar bisa membayar pembangunan puspem tanpa mesti meminjam. Namun hal itu tidak dilakukan karena harus memikirkan pendanaan belanja yang sifatnya wajib, seperti pendidikan gratis, kesehatan gratis termasuk pembangunan jalan yang tahun ini dianggarkan Rp220 miliar dan tahun 2026 sebesar Rp300 miliar.

Ngakan Putra menegaskan, pihaknya di lembaga DPRD Gianyar tidak anti kritik. Namun, ia mengharapkan kritik yang sesuai data. Dirinya pun meminta Luh Djelantik dan pengikutnya yang selama ini suka mengkritik tanda data agar datang ke DPRD Gianyar untuk berdiskusi mengenai pembangunan Gianyar. (Wirnaya/balipost)

BAGIKAN