
MANGUPURA, BALIPOST.com – Proyek Water Taxi yang menghubungkan Bandara I Gusti Ngurah Rai, Tuban menuju Canggu, Kuta Utara, terus berproses. Proyek yang merupakan kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, dan BUMN ini berada di bawah koordinasi Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan RI.
Saat ini, Universitas Udayana tengah mengerjakan studi kelayakan atau Feasibility Study (FS). Informasinya, water taxi akan diuji coba akhir 2025.
Proyek yang telah dibahas sejak Januari lalu ini diprediksi mempersingkat durasi perjalanan dari Bandara Ngurah Rai menuju Canggu, yang sebelumnya mencapai 2-3 jam menjadi sekitar 30 menit.
Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kabupaten Badung, AA Rai Yuda Darma saat dikonfirmasi, Minggu (10/8), membenarkan. Proyek ini telah dibahas sejak lama sebagai upaya meningkatkan layanan konektivitas bagi masyarakat atau pengunjung di Bali, serta mewujudkan melalui moda transportasi alternatif water taxi.
“Untuk water taxi di Kementrerian dikoordinir oleh Kemenko infrastruktur. Proyek ini sedangkan untuk FSnya di Kerja lan oleh UNUD. Kami masih menunggu koordinasi lebih lanjut dari Kemenko,” katanya.
Sebelumnya, Bupati Badung, I Wayan Adi Arnawa mengatakan water taxi terinspirasi dari kota Sydney, Australia, yang sukses mengembangkan sistem transportasi laut sebagai solusi kemacetan sekaligus menjadi daya tarik wisata. “Iya, disamping kita memanfaatkan darat, kita sekarang mulai mengurai kemacetan melalui laut,” ujarnya.
Menurutnya, selain membangun infrastruktur jalan, pengembangan transportasi laut dinilai sangat potensial untuk mendukung kelancaran mobilitas wisatawan. Terutama dari Bandara menuju destinasi populer tanpa harus terjebak kemacetan di jalur darat.
“Nanti kita membangun transportasi laut ini tidak hanya sekedar membuat-buat transportasi saja. Sehingga harus dirancang dengan matang,” ucapnya.
Adi Arnawa mengaku telah mempelajari beberapa referensi dari negara lain. Salah satunya adalah kota Sydney yang berhasil memadukan sistem transportasi laut dengan sektor pariwisata secara optimal.
“Di kota Sydney ini ternyata transportasi lautnya sangat bagus sekali. Mungkin ke depan saya dengan Bapak Ketua DPRD dan yang lain bisa studi banding ke sana nanti, melihat transportasi tersebut, termasuk penanganan dan pengelolaan,” bebernya. (Parwata/balipost)