Warga membawa kucing sebelum vaksinasi rabies saat peringatan Hari Rabies Sedunia 2024 di Samarinda, Kaltim, Sabtu (28/9/2024). (BP/Antara)

DENPASAR, BALIPOST.com – Tahu kah kamu, setiap tanggal 8 Agustus, dunia memperingati “Hari Kucing Sedunia.” Perayaan kehadiran kucing dalam kehidupan manusia, mungkin membuat sebagian besar dari kalian bertanya-tanya, seberapa pentingnya sih kucing hingga perlu ada hari khususnya.

Dikutip dari berbagai sumber, hari ini menjadi pengingat untuk menghargai kucing bukan hanya sebagai hewan peliharaan, tetapi juga sebagai bagian penting dalam sejarah budaya manusia.

Kucing, dengan segala keanggunannya, kelincahannya, dan sifat mandirinya, telah menginspirasi banyak orang dan mendampingi kehidupan manusia dengan cara yang unik.

Namun, bagaimana sebenarnya sejarah dari perayaan ini dan mengapa tanggal 8 Agustus dipilih? Simak selengkapnya:

1. Sejarah Hari Kucing Sedunia

Hari Kucing Sedunia pertama kali diinisiasi pada tahun 2002 oleh organisasi International Fund for Animal Welfare (IFAW) dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran global mengenai kesejahteraan kucing dan perlindungan terhadap hewan ini.

Meskipun kucing telah menjadi bagian integral dari kehidupan manusia selama ribuan tahun, banyak yang masih kurang memahami pentingnya perawatan yang baik dan etika dalam berinteraksi dengan mereka.

Tahun 2002 menjadi titik awal yang penting, dengan tujuan untuk mempromosikan perlindungan terhadap kucing domestik dan liar, mengurangi angka adopsi yang tidak bertanggung jawab, serta memberikan edukasi mengenai cara merawat kucing dengan baik.

Baca juga:  Enam Tokoh Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional, Salah Satunya dari Bali

IFAW memilih tanggal 8 Agustus sebagai perayaan global, meskipun alasan spesifik mengapa tanggal tersebut dipilih tidak sepenuhnya jelas, namun bisa jadi terkait dengan beberapa tradisi atau bahkan sekadar kesadaran bahwa kucing memerlukan perhatian dan perlindungan lebih di dunia modern ini.

2. Dari Dewa Kucing hingga Takhayul

Kehadiran kucing dalam kehidupan manusia sangatlah panjang, dimulai sejak lebih dari 4.000 tahun lalu di Mesir Kuno. Kucing dipandang sebagai simbol perlindungan dan keberuntungan.

Dewa kucing, Bastet, merupakan dewi yang melambangkan keindahan, kesuburan, dan perlindungan rumah tangga. Kucing sering kali dipuja, dan banyak rumah tangga yang percaya bahwa keberadaan kucing akan membawa keharmonisan dalam kehidupan sehari-hari mereka.

Namun, kucing juga telah mengalami perjalanan yang beragam di seluruh dunia. Di Eropa pada abad pertengahan, kucing dianggap sebagai simbol kekuatan gelap dan dikaitkan dengan penyihir serta takhayul.

Akibatnya, banyak kucing yang diburu dan dibunuh. Baru pada abad ke-19, ketika munculnya gerakan perlindungan hewan, pandangan masyarakat terhadap kucing mulai berubah, dan mereka dihargai kembali sebagai hewan peliharaan yang penuh kasih sayang.

Baca juga:  Alasan Gaji Tidak Dibayar, Curi Barang Mantan Majikan

3. Manfaat Kucing buat Manusia

Hari Kucing Sedunia bukan hanya merayakan peran kucing sebagai hewan peliharaan, tetapi juga menghargai berbagai manfaat yang diberikan kucing dalam kehidupan manusia. Kucing telah lama dikenal sebagai pemburu alami yang membantu mengendalikan populasi tikus dan hama lainnya di rumah-rumah dan ladang pertanian.

Namun, lebih dari itu, kucing memberikan dampak positif dalam hal kesehatan mental. Kehadiran kucing di rumah terbukti bisa mengurangi tingkat stres, kecemasan, dan bahkan depresi.

Peluang untuk merawat kucing juga memberikan ikatan emosional yang kuat antara manusia dan hewan, menciptakan rasa tanggung jawab, dan menyediakan kehangatan bagi banyak orang, terutama mereka yang tinggal sendirian. Di berbagai belahan dunia, kucing juga berfungsi sebagai teman bagi mereka yang mungkin kurang memiliki hubungan sosial.

4. Kesadaran Memperjuangkan Kesejahteraan Kucing

Perayaan Hari Kucing Sedunia menjadi momentum untuk memperjuangkan kesejahteraan kucing, baik yang berada di rumah maupun di luar rumah. Di dunia ini, banyak kucing yang hidup terlantar atau menderita akibat perlakuan yang tidak manusiawi.

Baca juga:  PPDB SD dan SMP di Denpasar Segera Dimulai, Ini Tahapannya

Banyak organisasi hewan bekerja keras untuk menyelamatkan, merawat, dan mengadopsikan kucing yang membutuhkan rumah yang penuh kasih sayang.

Salah satu isu utama yang ingin disorot pada Hari Kucing Sedunia adalah adopsi kucing yang bertanggung jawab dan sterilisasi untuk mengurangi jumlah kucing yang terbuang.

Dengan meningkatkan kesadaran tentang pentingnya perawatan kucing dan mengedukasi masyarakat, diharapkan lebih banyak orang yang bersedia mengambil langkah-langkah positif dalam merawat kucing.

Hari Kucing Sedunia adalah pengingat bagi kita untuk lebih peduli dan menghargai kucing sebagai makhluk hidup yang penuh kasih dan rasa tanggung jawab. Selain sebagai teman peliharaan yang membawa kebahagiaan, kucing juga merupakan bagian dari ekosistem yang membantu mengatur keseimbangan alam.

Dengan memperingati hari ini, kita tidak hanya merayakan cinta terhadap kucing, tetapi juga berkomitmen untuk menjadikan dunia tempat yang lebih baik bagi mereka. Jadi, pada tanggal 8 Agustus, mari kita berhenti sejenak untuk merayakan kehadiran mereka dan memberikan perhatian lebih pada kesejahteraan mereka. (kmb/balipost)

BAGIKAN