
DENPASAR, BALIPOST.com – Gudang Logistik BPBD Provinsi Bali yang pernah terbakar pada 26 Juni 2024 kembali terbakar, Rabu (6/8) malam.
Namun, kali ini yang terbakar adalah tumpukan sampah bekas terbakar. Pemicunya diduga kelalaian tukang yang sedang bekerja merehabilitasi gedung.
(Nike (itu,red) sampah-sampah bekas kebakaran yang terbakar. Kemungkinan karena tukang yang sedang melaksanakan rehab buang puntung rokok,” ujar Kalaksa BPBD Bali, I Gede Agung Teja Bhusana Yadnya saat dikonfirmasi, Kamis (7/8).
Gede Teja mengatakan kebakaran tersebut tidak menyebabkan kerugian material. Sebab, api yang menyala tidak terlalu besar dan bisa dipadamkan dengan apar oleh penjaga piket. “Tidak ada (kerugian material,red). Apinya tidak besar, satu Apar (alat pemadam api ringan, red) pun tidak habis untuk mematikan. Api bisa ditangani oleh teman-teman yang sedang piket dengan Apar. Tetapi karena sampah yang terbakar itu di gudang lantai 2, maka kami minta tolong damkar untuk mompa air ke atas untuk memadamkan baranya,” ungkapnya.
Diungkapkan bahwa gudang yang terbakar ini adalah gudang logistik yang terbakar tahun lalu. Saat ini gudang tersebut sedang proses rehabilitasi. Sehingga, ada tukang yang sedang bekerja. Sampah-sampah sisa kebakaran yang mudah terbakar, seperti kertas dan bekas masker masih ada dilantai 2 dan itu yang sedang dibersihkan dalam 3 hari terakhir,” katanya.
Seperti diketahui, Gudang Logistik BPBD Bali ini pernah terbakar pada 26 Juni 2024 lalu. Kebakaran yang diduga akibat korsleting listrik.
Kerugian diperkirakan mencapai Rp7,9 miliar. Untuk gedung diperkirakan senilai Rp1 miliar dan logistik yang terbakar mencapai Rp 6,9 miliar. (Ketut Winata/balipost)