
NEGARA, BALIPOST.com – Gelombang tinggi melanda perairan Desa Candikusuma, Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana, Selasa (5/8) malam. Akibat kejadian ini, sebanyak 17 perahu fiber milik nelayan mengalami kerusakan. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
Kepala Pelaksana BPBD Jembrana, I Putu Agus Artana Putra, Rabu (6/8) mengatakan gelombang tinggi mencapai puncaknya sekitar pukul 23.00 WITA. Meski air laut sempat naik, gelombang tidak sampai menerjang kawasan pemukiman warga.
“Kerusakan tercatat hanya pada 17 unit perahu fiber milik para nelayan. Tidak ada korban luka maupun jiwa. Estimasi kerugian materiil sekitar Rp 15 juta,” jelas Agus Artana.
Menindaklanjuti kejadian ini, BPBD Jembrana melalui Tim Reaksi Cepat (TRC) Regu I, Staf RR, dan Pusdalops melakukan asesmen langsung di lokasi kejadian pada Rabu pagi.
Proses penanganan berlangsung mulai pukul 10.20 hingga 10.45 WITA, dengan dukungan personel dari Polairud, perangkat desa, dan masyarakat setempat.
Agus Artana mengimbau masyarakat, khususnya nelayan, untuk lebih waspada terhadap cuaca ekstrem dan potensi gelombang tinggi, terutama saat memarkirkan perahu di laut terbuka.
“Hingga saat ini gelombang sudah kembali normal, namun kami tetap meminta warga waspada dan mengikuti informasi cuaca dari pihak berwenang,” ujarnya.
BPBD Jembrana juga memastikan tidak ada kebutuhan mendesak pascakejadian ini dan akan terus memantau perkembangan cuaca di wilayah pesisir. (Surya Dharma/balipost)