Transaksi bisnis saat ini sudah bisa dilakukan lewat WA tanpa perlu pindah aplikasi. (BP/Istimewa)

JAKARTA, BALIPOST.com – Bertransaksi bisnis lewat fitur chat atau pesan kini bisa dilakukan dengan WhatsApp tanpa perlu pindah aplikasi. Sistem ini dipercaya bisa mendorong UMKM bertumbuh, seperti disampaikan pelaku kanal pembayaran, Nabilah Alsagoff.

Nabilah mengatakan solusi pembayaran PayChat ini memungkinkan pelanggan bertransaksi langsung di dalam WhatsApp. Ia mengungkapkan fitur ini tidak memerlukan integrasi teknis rumit sehingga cocok untuk UMKM hingga korporasi.

“Dengan menggabungkan percakapan dan transaksi dalam satu platform, kami ingin membantu bisnis berkembang lebih cepat, mempercepat arus pembayaran, dan mempererat hubungan dengan pelanggan,” kata Nabilah yang merupakan Co-Founder & Chief Operating Officer DOKU, Senin (4/8).

Baca juga:  Minimkan Interaksi Fisik di Tengah Pandemi, E-retribusi Diterapkan PD Pasar Singaraja

Mengutip data Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), saat ini terdapat lebih dari 66 juta UMKM. Kontribusinya mencapai 61 persen Produk Domestik Bruto (PDB) dan menyerap 97 persen tenaga kerja nasional. Namun, hanya 7 persen UMKM terhubung ke rantai pasok domestik, dan 4,1 persen ke pasar global.

Dengan adanya fitur ini, pelaku bisnis bisa chat, pesan, hingga menerima pembayaran hanya dalam satu percakapan WA Business. Fitur ini juga dilengkapi kemampuan mengirim tagihan, menjadwalkan pengingat otomatis, hingga mengelola interaksi pelanggan secara terpusat.

Baca juga:  Soal Dugaan Pemerasan Oleh Pimpinan KPK, Ini Kata Jokowi

Hal ini, disebutnya, merupakan cara bertransaksi digital yang diperlukan konsumen Indonesia. Dengan menghilangkan kebutuhan berpindah platform, layanan ini memberikan pengalaman transaksi yang lebih mulus dan meningkatkan konversi,” paparnya dilansir dari Kantor Berita Antara.

Berbeda dari chatbot biasa, pelanggan bisa langsung dari chat ke checkout tanpa hambatan. Solusi ini menjawab tantangan nyata bisnis, mulai dari transaksi yang batal karena proses checkout rumit, penagihan manual, hingga pencatatan transaksi yang terpisah-pisah.

Baca juga:  Fintech Dukung Percepatan Digitalisasi UMKM lewat Beragam Inovasi

Dalam kesempatan yang sama, Himelda Renuat, Co-Founder & Chief Marketing Officer DOKU, memaparkan pada semester I 2025, volume transaksi DOKU tumbuh 85 persen secara tahunan (YoY). Kategori Marketplace, Digital Game, dan Retail sebagai penyumbang terbesar. Metode pembayaran QRIS, Virtual Account, dan e-money masih mendominasi. Bahkan, transaksi QRIS melonjak hingga 1.200 persen YoY. (kmb/balipost)

BAGIKAN