
SINGARAJA, BALIPOST.com – Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) mengukir prestasi membanggakan di bidang Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Tahun 2025. Sebanyak 26 proposal berhasil lolos pendanaan dan ini menempatkan Undiksha di peringkat 7 nasional PKM lolos pendanaan perguruan tinggi se-Indonesia.
Keberhasilan ini tidak hanya menjadi indikator kinerja akademik yang unggul, tetapi juga menegaskan komitmen Undiksha dalam mendorong mahasiswa untuk tidak sekadar belajar di ruang kelas, tetapi terjun langsung memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat.
PKM yang berhasil lolos pendanaan tersebar dalam empat skema strategis: PKM-Kewirausahaan (PKM-K), PKM-Penerapan Iptek (PKM-PI), PKM-Pengabdian kepada Masyarakat (PKM-PM), dan PKM-Riset Eksakta (PKM-RE). Masing-masing skema merepresentasikan wajah perguruan tinggi yang seimbang antara penguasaan ilmu, kepedulian sosial, dan keberanian bereksperimen untuk solusi inovatif berbasis potensi lokal.
Bukan sekadar prestasi administratif, PKM ini menyiratkan sebuah gerakan perubahan sosial berbasis kampus. Ide-ide kreatif mahasiswa Undiksha bergerak menyentuh berbagai lapisan masyarakat: memberdayakan pelaku UMKM, mendampingi komunitas desa dalam pemanfaatan teknologi sederhana, menguatkan pendidikan karakter anak melalui pendekatan budaya Bali, hingga menjawab kebutuhan riset terapan yang berdampak.
Wakil Rektor Undiksha Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Hubungan Masyarakat, Prof. Dr. I Ketut Sudiana menyampaikan PKM adalah ruang strategis yang memfasilitasi mahasiswa untuk mengembangkan empati, kepemimpinan, dan kesadaran sosial. Di tengah dinamika kehidupan masyarakat yang semakin kompleks, mahasiswa tidak cukup hanya menjadi pemikir; mereka harus hadir sebagai pemecah masalah dan penggerak perubahan.
Dari perspektif kelembagaan, capaian ini menunjukkan bahwa Undiksha tidak sekadar mendidik secara akademik, tetapi juga menumbuhkan jiwa sosial dan keberpihakan pada kemanusiaan. “Melalui program PKM, Undiksha menciptakan jembatan antara dunia kampus dan realitas sosial, menghadirkan sinergi antara ilmu pengetahuan dan kebutuhan Masyarakat,” katanya, Kamis (31/7).
Yang menarik, banyak dari program yang dijalankan tahun ini dirancang dengan pendekatan partisipatif dan berkelanjutan. Mahasiswa tidak datang dengan solusi instan, melainkan membangun bersama masyarakat melalui pelatihan, pendampingan, hingga penyerahan alat atau metode yang dapat digunakan secara mandiri.
Pendekatan seperti ini mencerminkan kedewasaan intelektual mahasiswa dan arah pembinaan Undiksha yang visioner. Dengan ekosistem pembelajaran yang menggabungkan inovasi, pengabdian, dan nilai-nilai kearifan lokal, Undiksha mempertegas perannya sebagai institusi pendidikan tinggi yang berdampak luas, tidak hanya di ruang akademik, tetapi juga dalam kehidupan masyarakat secara nyata. (Adv/balipost)