Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni menyampaikan sambutan pada acara penyerahan SK Persetujuan Pelepasan Kawasan Hutan di Djawatan, Banyuwangi, Jawa Timur, Senin (14/7/2025). (BP/Antara)

YOGYAKARTA, BALIPOST.com – Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni menyebut program konservasi gajah di Takengon, Aceh, yang dijalankan bersama World Wide Fund for Nature (WWF) di atas lahan konsesi hutan tanaman industri milik Presiden Prabowo Subianto mulai beroperasi.

Raja Juli menjelaskan program konservasi itu diawali dengan pembentukan Inisiatif Konservasi Gajah Peusangan atau “Peusangan Elephant Conservation Initiative (PECI) Aceh” bersama WWF.

“Sudah mulai beroperasi dengan proses pemberdayaan masyarakat,” ujar Raja Juli di Kantor PP Muhammadiyah, Yogyakarta, Selasa (22/7) dikutip dari Kantor Berita Antara.

Menurut dia, Peusangan adalah nama kawasan di Takengon, Aceh, tempat konservasi itu dijalankan.

Baca juga:  WHO: Persepsi Pandemi Covid-19 Telah Selesai Adalah Salah Arah

“Jadi, ini sebuah inisiatif konservasi gajah di Peusangan Aceh, persis seperti yang dikatakan oleh Pak Prabowo,” ucap Menhut.

Pelaksanaan program tersebut, kata Raja Juli, telah melalui proses penyusunan peta jalan (roadmap) pengelolaan kawasan konservasi, termasuk pengayaan pakan melibatkan masyarakat.

“Saya sudah ke sana dua kali. Yang terakhir itu sudah ada ‘roadmap’ bagaimana PECI Aceh itu dijalankan, termasuk ‘enrichment’ (pengayaan) pakan supaya gajah tidak masuk ke perkampungan penduduk. Nanti, insya Allah akan saya ‘update’ terus kepada Pak Presiden,” kata dia.

Baca juga:  Gajah di Bali Zoo Bisa Diajak Mandi Lumpur

Selain pengayaan pakan, dia menyebut area konservasi itu juga dilengkapi “salt lake” atau area khusus garam.

“Ada garam-garaman yang memang itu menjadi hal yang paling penting bagi gajah,” ujar dia.

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto mengungkap telah menyerahkan 90 ribu hektare lahan konsesi hutan tanaman industri miliknya di Takengon, Aceh, untuk kawasan perlindungan gajah liar.

Pernyataan itu ia sampaikan saat memberikan sambutan dalam Kongres Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di Edutorium KH Ahmad Dahlan, Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Solo, Minggu malam (20/7).

Presiden mengatakan langkah itu bermula dari permintaan utusan WWF yang semula hanya mengajukan 10 ribu hektare. Namun, ia menolak dan justru menawarkan 20 ribu hektare.

Baca juga:  Pemilik Bakas Levi Tewas, Dispar Klungkung Minta Pawang Gajah Lebih Berhati-hati

Kabar itu kemudian sampai kepada Raja Charles III di Inggris, yang merupakan salah satu pembina WWF. Presiden Prabowo menyebut bahwa dirinya menerima surat ucapan terima kasih dari Raja Charles III, yang disampaikan langsung oleh Duta Besar Inggris untuk Indonesia Dominic Jermey di Istana Merdeka, Jakarta.

Menanggapi surat tersebut, Presiden Prabowo memutuskan untuk menambah luasan lahan yang diserahkan untuk kawasan perlindungan menjadi 90 ribu hektar dari total 98 ribu hektar yang dikelolanya. (kmb/balipost)

BAGIKAN