Gubernur Bali, Wayan Koster membuka jalur Denpasar-Gilimanuk di depan Pasar Bajera, Tabanan pada Sabtu (19/7). Pembukaan jalur ini dilakukan setelah rampungnya perbaikan jalan jebol di depan Pasar Bajera pada Jumat (18/7) malam. (BP/bit)

TABANAN, BALIPOST.com – Gubernur Bali, Wayan Koster pada Sabtu (19/7) membuka kembali jalur Denpasar-Gilimanuk yang melintasi Desa Bajera, Tabanan.

Pembukaan jalur ini dilakukan setelah rampungnya perbaikan jalan jebol di Bajera pada Jumat (18/7).

Koster yang didampingi sejumlah penjabat, termasuk dari Balai Jalan Nasional, mengaku sangat berterima kasih karena perbaikan jalan berlangsung cepat. “Saya berterima kasih kepada jajaran Kementerian PU (Pekerjaan Umum, red), dalam hal ini Balai Jalan di Provinsi Bali yang telah dengan cepat mengerjakan kerusakan jalan yang jebol pada tanggal 7 Juli yang lalu,” katanya.

Ia sangat mengapresiasi kerja keras semua pihak untuk memperbaiki jalan yang rusak ini mengingat pentingnya jalur itu untuk distribusi logistik Bali. Bahkan, perbaikan jalan ini lebih cepat dari yang ditargetkan sebelumnya, yakni sebulan.

“Kepala Balai memastikan yang dikerjakan itu sesuai standard dengan kualitas yang bagus karena ini jalan nasional dengan beban yang berat. Lalu lintas di sini adalah kendaraan-kendaraan besar mengangkut logistik dengan berat beban yang cukup besar. Jadi kualitasnya harus bagus,” ungkapnya.

Baca juga:  Dari Gegara Ini Penghina Jokowi Ditangkap di Kuta hingga Bayi Meninggal Dalam Kandungan

Ia juga mengucapkan terima kasih pada masyarakat atas kesabarannya selama 12 hari masa perbaikan jalan ini. Mengingat saat perbaikan jalan, masyarakat diminta menggunakan jalur alternatif lewat Buleleng maupun Karangasem yang jarak tempuhnya lebih lama dan jalurnya juga cukup menantang.

“Terima kasih juga pada para netizen yang memberikan informasi pada saya untuk melakukan percepatan pengerjaan ini sehingga betul-betul saya termotivasi,” tegasnya.

Truk Antre

Sebelum jalur resmi dibuka Gubernur Koster, sejumlah truk sudah antre di sepanjang jalan, khususnya di kawasan Desa Berembeng, Kecamatan Selemadeg.

Pantauan di lapangan, sejumlah kendaraan roda empat dan truk dengan muatan penuh tampak terparkir rapi di bahu jalan. Para sopir memilih menunggu lebih awal agar bisa segera melintas saat jalur utama itu dibuka kembali usai perbaikan.

Baca juga:  Sempat Diwarnai WO, DPR Sahkan Revisi UU MD3

Diberitakan sebelumnya, pengaspalan rampung, Jumat (18/7) dan telah digelar melaspas alit Ngulap Ambe oleh krama Desa Bajera.

Proses perbaikan jalur Denpasar-Gilimanuk ini  relatif cepat. Dari awalnya diperkirakan sebulan, ternyata berhasil dirampungkan dalam waktu 12 hari. Proyek ini dikebut dengan menerapkan 3 shift.

Dalam penjelasannya, Kamis (17/7), Penjabat Pembuat Komitmen (PPK) I.III Pelaksana Jalan Wilayah I Bali, Pramono Tri Yulianto, mengatakan bahwa meski target awal pengerjaan ditetapkan satu bulan, pihaknya berupaya menyelesaikan lebih cepat tanpa mengabaikan mutu dan spesifikasi teknis.

“Kami di Balai Jalan Nasional selalu menekankan kualitas, kuantitas, dan ketepatan waktu. Apalagi sekarang banyak pihak yang ikut memantau, termasuk konsultan yang mendampingi pekerjaan ini,” ujar Pramono saat ditemui di lokasi.

Ia juga mengatakan, selama proses perbaikan berlangsung, sejumlah jalur alternatif telah dimanfaatkan oleh pengguna jalan. Pramono menyebut ada sekitar 12 titik jalan alternatif, yakni tujuh di sisi utara dan lima di sisi selatan jalur utama.

Baca juga:  Tabanan Masih Kantongi 1.500 Rumah Tak Layak Huni, Kecamatan Ini Terbanyak

“Jalur-jalur alternatif itu sudah kami survei sebelumnya. Setelah pekerjaan jalan nasional ini tuntas, kami akan lakukan pengembalian kondisi jalur alternatif seperti semula,” tegasnya.

Sementara itu Perbekel Bajera, Putu Sukarata membenarkan jika kondisi jalur alternatif ada yang sudah mengalami kerusakan. Dan dari balai jalan sudah merencanakan akan melakukan pengembalian kondisi jalan seperti semula.

Dari data yang sudah dihimpun, ruas jalan di Desa Bajera yang rusak akibat pengalihan arus lalin Denpasar-Gilimanuk terjadi di sejumlah lokasi. Rinciannya di Banjar Kaja (Jalan Surapati), Banjar Saraswati (Jalan Sandat dan jalan Saraswati, lalu di Banjar Tengah Jalan Anusapati dan Jalan Sruti), Banjar Kelod (Jalan Srigati), Banjar Jero (Jalan Serma Arda dan jalan Serma Watra), dan Banjar Sari (Jalan Dahlia). (Puspawati/balipost)

BAGIKAN