Panen perdana kopi robusta milik Perumda Swatantra di Desa Pucak Sari. (BP/Yud)

SINGARAJA, BALIPOST.com – Komisi III DPRD Buleleng mendorong Perumda Swatantra untuk tidak hanya fokus pada sektor peternakan, tetapi juga mulai serius mengembangkan potensi kopi lokal sebagai sumber usaha baru. Langkah ini dinilai strategis untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Buleleng.

Dorongan itu disampaikan langsung oleh Ketua Komisi III DPRD Buleleng, Ketut Susila Umbara, saat meninjau panen perdana kopi robusta milik Perumda Swatantra di Desa Pucaksari, Kecamatan Busungbiu, Selasa (15/7).

“Kami turun langsung ke lapangan untuk melihat potensi yang ada. Dari sini, kami ingin memastikan apakah ada kontribusi signifikan terhadap PAD,” ujar Umbara.

Baca juga:  Dinilai Gagal Tingkatkan Kursi di DPRD, Koster Sentil PDIP Buleleng Diminta Contoh Tabanan

Meski produksi kopi tahun ini mengalami penurunan akibat faktor cuaca dari 21 ton tahun lalu menjadi sekitar 13 ton namun Umbara melihat ada peluang besar yang bisa dikembangkan. Ia mendorong Perumda Swatantra untuk tidak berhenti di tahap panen, tetapi lanjut ke proses pascapanen dan hilirisasi.

“Mulailah produksi bubuk kopi sendiri, buat merek lokal yang khas Buleleng. Apalagi kita punya banyak ASN, itu bisa jadi pasar tetap. Bahkan kebun kopi ini bisa dikembangkan sebagai destinasi wisata edukasi kopi. Ini sangat potensial untuk mendorong PAD,” tegasnya.

Baca juga:  Kebakaran, 3 Pelinggih dan Dua Bale Ludes

Sementara itu, Direktur Operasional Perumda Swatantra, Nyoman Sadwika, menjelaskan bahwa pihaknya mengelola kebun kopi robusta seluas 8 hektar di Desa Pucak Sari. Meskipun hasil panen menurun akibat cuaca yang kurang mendukung, pihaknya tetap optimistis dengan potensi ke depan.

Menurut Satwika, pengolahan kopi menjadi bubuk siap konsumsi sudah masuk dalam rencana bisnis perusahaan. “Kami sudah memprogramkan pengolahan kopi ini di wilayah Gerokgak. Nanti produk akhirnya akan berupa bubuk kopi dengan brand lokal. Ini sesuai dengan arahan hilirisasi dalam program Bupati Buleleng,” jelasnya.

Baca juga:  Pendapatan Badung Membaik, Program Bedah Rumah Masih Mandek

Dengan dukungan legislatif dan program pengembangan bisnis yang terencana, diharapkan Perumda Swatantra bisa menjadi motor penggerak ekonomi berbasis potensi lokal dan memberi kontribusi nyata bagi peningkatan PAD Buleleng. (Nyoman Yudha/balipost)

 

BAGIKAN