
SEMARAPURA, BALIPOST.com – Proses SPMB jenjang SD telah memasuki pendaftaran tahap II. Data di Disdikpora Kabupaten Klungkung menunjukkan puluhan SD di Klungkung alami krisis siswa.
Jumlah siswa yang mendaftar rata-rata di bawah 10 orang, dengan standar kebutuhan per rombel 28 orang siswa. Total ada 32 SD dengan jumlah pendaftar terendah dari hasil SPMB SD Tahun Ajaran 2025/2026.
Rinciannya SD di Kecamatan Nusa Penida 19 SD, di Kecamatan Banjarangkan 11 SD, di Kecamatan Klungkung 1 SD dan Kecamatan Dawan 1 SD. Kondisi paling mengkhawatirkan terjadi di Nusa Penida.
Kepala Disdikpora Klungkung I Ketut Sujana, Rabu (16/7) mengatakan setiap SD di Nusa Penida rata-rata masih kekurangan siswa. Sesuai data jumlah pendaftar terendah, terdata ada 1 SD yang menerima 1 siswa yakni SDN 4 Batukandik. “Penyebabnya memang karena jumlah anak usia sekolah di wilayah itu menang sedikit,” kata Sujana.
Selain SD N 1 Batukandik yang hanya menerima 1 siswa, ada SD lain yang menerima siswa dibawah 10 orang dari standar kebutuhan dalam satu rombel sebanyak 28 siswa. Antara lain SDN 2 Ped, SDN 6 Ped, SDN 2 Kutampi, SDN 3 Kutampi, SDN 5 Kutampi, SDN 4 Klumpu, SDN 5 Klumpu, SDN 5 Batukandik, SDN 1 Sekartaji, SDN 2 Sekartaji, SDN 4 Sakti, SDN 8 Sakti, SDN 1 Suana, SDN 2 Suana, SDN 3 Suana, SDN 5 Suana, SDN 6 Suana, SDN 2 Tanglad.
Melihat rendahnya murid yang mendaftar, pihak Disdikpora sudah merencanakan untuk melakukan regrouping SD. Agar kegiatan belajar mengajar menjadi lebih efektif dan efisien. Khususnya di daerah-daerah yang siswanya memang minim. Rencana regrouping ini dikatakan masih sedang dalam proses.
Di sisi lain, Kepala SD 4 Batukandik Kadek Sudana, saat dihubungi, membantah hanya menerima 1 siswa. Namun, sudah ada dua orang lagi yang mendaftar, dari anak-anak yang tidak masuk TK. Total, baru ada 3 siswa baru yang diterima SD itu. “Itu karena data yang masuk pada pengumuman (pada Disdikpora) tamatan TK. Sedangkan yang non TK tidak muncul,” tegas Sudana.
SD ini terletak di Dusun Dungkap II. Jumlah anak-anak disana memang sedikit, karena jumlah warga disana juga sedikit, hanya 40 KK. Dengan situasi ini, dia juga mendengar rencana akan ada regrouping SD. Tetapi, seperti apa persisnya nanti, dia mengaku menunggu informasi lebih lanjut dari Disdikpora Klungkung.
“Yang kelas II sekarang ada 9 siswa. Kelas III 6 orang, kelas IV 2 orang. Hanya kelas V ada 12 orang (diatas 10 siswa). Kelas VI 5 apa 6 siswa, sekitar itu. Memang sedikit-sedikit siswanya. Meski sedikit, proses mengajar tetap dilakukan dengan baik,” terang Sudana, yang sudah menjabat kepala sekolah disana selama dua tahun.
Dari data sekolah dengan pendaftar terendah di Disdikpora, sekolah-sekolah yang siswanya minim juga ada di Kecamatan Banjarangkan. Total, ada sebanyak 11 sekolah, dengan jumlah siswa baru juga dibawah 10 orang, dari jumlah kebutuhan dalam satu rombel sebanyak 28 siswa. 11 SD itu antara lain, SDN 2 Negari, SDN 3 Negari, SDN 2 Bakas, SDN Tohpati, SDN 2 Tihingan, SDN 3 Tihingan, SDN 2 Getakan, SDN 3 Getakan, SDN 1 Timuhun, SDN 1 Aan dan SDN Nyanglan.
Di Kecamatan Klungkung ada satu sekolah, yakni SDN 1 Semarapura Klod Kangin, dengan jumlah siswa pendaftar hanya 6 siswa dan di Kecamatan Dawan satu SD, yakni SDN 3 Pesinggahan juga dengan 6 siswa baru. (Bagiarta/balipost)