Kepala Disdikpora Klungkung I Ketut Sujana. (BP/gik)

SEMARAPURA, BALIPOST.com – Proses SPMB jenjang SMA/SMK Negeri di Kabupaten Klungkung, menimbulkan sejumlah masalah. Puluhan anak tak dapat sekolah, meski sudah mendaftar di tiga sekolah berbeda.

Situasi ini telah dilaporkan Disdikpora Klungkung ke Disdikpora Provinsi Bali, agar segera dapat disikapi. Sehingga semua siswa dapat diakomodir di sekolah negeri.

Kepala Disdikpora Klungkung Ketut Sujana, Selasa (15/7), mengatakan situasi ini menimbulkan kepanikan peserta didik dan orangtua siswa, karena dari tiga sekolah yang dipilih, semestinya dari proses seleksinya, nama siswa itu ada di salah satu sekolah yang dipilih.

Jika nama siswa tidak muncul dalam pilihan pertama, maka akan muncul di pilihan kedua maupun ketiga. “Ini masalah yang paling banyak dari laporan yang kami terima, ada sekitar 25 siswa tidak dapat sekolah negeri. Nama siswa justru tidak muncul dari tiga pilihan sekolah. Itu yang paling parah situasinya,” kata Sujana.

Baca juga:  Sebanyak 38.196 Calon Murid Baru Lolos SPMB SMA/SMK Bali

Pihaknya sudah melaporkan persoalan ini ke Disdikpora Provinsi Bali, untuk mencarikan solusi. Agar siswa yang tidak sekolah ini, bisa diterima di sekolah negeri.

Dua sekolah, yakni SMAN 1 Semarapura dan SMAN 2 Semarapura, kuotanya sudah penuh. Saat ini yang masih memungkinkan, menurut Sujana, siswa yang tercecer bisa ditampung di SMAN 1 Banjarangkan dan SMAN 1 Dawan.

Bahkan, menurut dia, pihak SMAN 1 Dawan dikatakan sudah siap menampung, asalkan sekolah ini tidak dipakai “pecadang kuang” (cadangan/pengganti). Artinya, jika sudah mendaftar di SMAN 1 Dawan, selanjutnya harus siap mengikuti proses kegiatan belajar mengajar disana. Tidak pindah lagi di sekolah lain.

Baca juga:  PTM di Gianyar Mulai Digelar, Disdik Cek Kelengkapan Izin Ortu dan Prokes

“Ini kan wajib belajar 13 tahun. Sehingga yang tercecer ini agar tetap bisa ditampung di sekolah negeri,” tegasnya.

Dia juga mengingatkan kepada siswa yang sudah diterima di SMAN 2 Semarapura, jangan lagi memperkeruh suasana, dengan memaksakan agar diterima di SMAN 1 Semarapura. Begitu juga sebaliknya. Sebab, ini akan membuat situasi di sekolah yang bersangkutan menjadi semakin kacau. Agar pemerintah daerah bisa fokus menyelesaikan masalah siswa yang tercecer ini.

Baca juga:  Diduga Mabuk, Pemuda Ngamuk di UGD RSUD Klungkung

Sementara untuk SPMB jenjang SMP dan SD, dikatakan tidak ada persoalan serius. Semua lulusan sudah bisa tertampung.

Hanya saja untuk jenjang SD, seperti di Nusa Penida, ada beberapa sekolah yang dapat siswa satu kelas hanya 6 orang dan 7 orang. Saat ini, dikatakan Disdikpora Klungkung sedang mendata masing-masing SD dengan jumlah siswa baru yang diterima, khususnya di Nusa Penida. (bagiarta/balipost)

BAGIKAN