Deputi Bidang Operasi Pencarian dan Pertolongan Kesiapsiagaan Basarnas Ribut Eko Suyanto saat konferensi pers. (BP/Ant)

BANYUWANGI, BALIPOST.com – Operasi pencarian dan pertolongan (SAR) korban kapal tenggelam KMP Tunu Pratama Jaya diperpanjang.

Menurutnya Deputi Bidang Operasi Pencarian dan Pertolongan Kesiapsiagaan Basarnas Ribut Eko Suyanto pencarian akan diperpanjang selama tiga hari mulai Rabu (9/7) hingga Jumat (11/7) atas dasar pertimbangan kemanusiaan.

“Hari ini adalah hari ketujuh pelaksanaan operasi SAR, atas dasar pertimbangan kemanusiaan dan arahan atasan (pemerintah pusat) operasi pencarian kami perpanjang hingga tiga hari ke depan,” kata Eko di Pelabuhan Ketapang, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa malam (8/7).

Baca juga:  Kasus Harian Capai 6 Ribu Orang, Inggris Bersiap Hadapi Gelombang Kedua COVID-19

Dikutip dari Kantor Berita Antara, perpanjangan operasi SAR oleh tim SAR gabungan ini dilakukan karena masih banyak korban yang belum ditemukan dan harus dievakuasi dengan mempertimbangkan pula keselamatan tim SAR yang terlibat.

Dengan diperpanjang pelaksanaan operasi SAR korban KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam pada Rabu (2/7) lalu itu, Eko meminta kepada jajarannya untuk melakukan asesmen jumlah personel agar kegiatan pencarian dan pertolongan lebih efektif dan efisien.

Baca juga:  Pemungutan Suara Pilkada 2024 Digelar 27 November

“Fokus pelaksanaan SAR ke depan melakukan evakuasi dan menindak lanjuti gambaran bawah air yang dilakukan tim SRU laut serta SRU underwater dan videografi, dan mengambil langkah-langkah serta rencana selanjutnya dengan selalu mempertimbangkan keselamatan,” kata Eko.

Data Posko Operasi SAR dan Potensi SAR Gabungan di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi menyebutkan hingga Selasa malam jumlah korban selamat tercatat 30 orang, 10 korban ditemukan meninggal dan 25 korban lainnya masih dinyatakan hilang dan dalam pencarian.

Baca juga:  Tambahan Kasus Masih 2 Digit, Hanya 3 Wilayah di Bali Lapor Kenaikan

KMP Tunu Pratama Jaya yang mengangkut 53 penumpang dan 12 ABK/kru serta 22 unit kendaraan itu tenggelam pada Rabu, 2 Juli 2025. (kmb/balipost)

BAGIKAN