
TABANAN, BALIPOST.com – Dua orang pendaki yang merupakan ibu dan anak, Astuti (40) dan Resta (19) dilaporkan belum kembali usai melakukan pendakian di Gunung Batukaru pada Minggu (6/7).
Kapolsek Pupuan, AKP I Nengah Simpen dikonfirmasi tentang pencarian itu, Selasa (8/7), mengatakan keduanya sudah ditemukan. “Nggih sudah tadi subuh,” katanya.
Ia mengutarakan keduanya tiba di Pos 3 Pengulapan sekitar jam 19.30 WITA dibantu 5 pendaki dari Denpasar. Kemudian Polsek Pupuan bersama relawan, Basarnas, BPBD dan warga setempat melakukan upaya evakuasi.
“Pukul 01.00 tiba di Pura Ciwa. Kedua warga yang tersesat dalam keadaan sehat, bisa diajak komunikasi dengan baik,” sebutnya.
Ia bersama forkopimcam lainnya mengimbau kepada para pendaki agar lebih hati-hati dan waspada melakukan pendakian, terlebih dalam situasi atau cuaca saat ini yang ekstrem dan cepat berubah.
“Kami juga menghimbau kepada pengelola agar selalu memberikan imbauan kepada para pendaki terkait apa-apa yang tidak boleh dilakukan saat melakukan pendakian, bila perlu memasang tanda-tanda rute yg dilalui oleh para pendaki,” paparnya.
Sebelumnya, Kasi Humas Polres Tabanan, Iptu I Gusti Made Berata, Senin (7/7), mengungkapkan, laporan pertama terkait belum kembalinya pendaki diterima pukul 19.00 WITA dari seorang warga bernama Azis.
Ada dua dari sembilan pendaki dalam rombongan tersebut belum turun setelah memulai pendakian dari Pura Ciwa, Desa Pujungan, sejak pukul 02.00 WITA.
Diketahui, saat tujuh pendaki lainnya berhenti untuk berfoto, dua korban memutuskan untuk turun lebih dahulu. Namun hingga malam, keduanya tidak kunjung muncul.
Informasi terakhir, korban sempat menghubungi rekan mereka pada pukul 18.45 WITA dan mengatakan sedang berada di area perkebunan dengan banyak pohon kelapa jatuh, serta sempat melihat patung macan berwarna putih.
Sayangnya, sejak saat itu HP korban tidak bisa dihubungi, diduga karena kehabisan baterai. Tim SAR kini tengah kembali melakukan pencarian melalui jalur Wangaya Gede, Kecamatan Penebel. (Puspawati/balipost)